Di tengah reruntuhan dan debu yang menyelimuti Kamp Pengungsi Al-Bureij, di jantung Gaza, bulan Ramadan tiba seperti tamu yang dinanti membawa harapan sekaligus menguji kesabaran.
Para pengungsi, yang dipaksa meninggalkan rumah mereka oleh pembantaian yang tak mengenal belas kasih, tetap setia pada tradisi. Di dalam tenda-tenda sempit yang diterangi cahaya redup, mereka bersiap menyambut iftar, bukan dengan kemewahan, tetapi dengan hati yang penuh ketabahan.
Meski kehancuran mengepung dari segala arah, meski lapar dan dingin menjadi teman sepanjang hari, semangat Ramadan tetap menyala di sanubari mereka.
Tak ada meja makan yang megah, tak ada hidangan melimpah seperti yang dulu tersaji di rumah mereka yang kini telah menjadi puing. Namun, ada tangan-tangan yang tetap bekerja, ada doa-doa yang tetap terucap, dan ada kebersamaan yang tetap terjaga
Di atas tikar yang terbentang di lantai berpasir, hidangan sederhana tersaji sepotong roti, secangkir teh, atau semangkuk sup yang dibagi dengan penuh kasih. Bagi mereka, ini bukan sekadar makanan, melainkan simbol ketahanan.

Setiap suapan adalah perlawanan terhadap keputusasaan, setiap tegukan adalah janji bahwa mereka akan bertahan, bahwa Gaza akan tetap hidup, bahwa Ramadan tetap suci meski di bawah langit yang dihujani peluru.
Mereka mungkin tak memiliki banyak, tetapi mereka memiliki sesuatu yang lebih berharga dari segalanya keimanan yang tak tergoyahkan, harapan yang tak pernah padam, dan keyakinan bahwa fajar kebebasan suatu hari akan menyingsing di atas Gaza yang mereka cintai.
Sebagai warga Indonesia, marilah kita terus mendoakan kemenangan dan kedamaian untuk Palestina, menyuarakan kebenaran tentang penderitaan mereka, dan menyalurkan bantuan agar mereka bisa bertahan hidup.
Dana untuk menyediakan makanan buka puasa dan sahur untuk warga Gaza yang membutuhkan. Donasi Rp 100.000, kita sudah bisa memberikan satu paket makanan lengkap untuk mereka yang berjuang di sana.

Saudara-saudara kita di Gaza menghadapi tantangan besar setiap hari termasuk kelangkaan pangan dan kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan dasar. Ramadan ini, mari kita bawa harapan dan keceriaan bagi mereka yang sangat membutuhkan.
Tak perlu menunggu untuk besar, setiap bantuan kecil pun bisa menjadi cahaya di tengah kegelapan yang mereka alami.
Saatnya berbagi, saatnya mengulurkan tangan. Klik untuk DONASI PALESTINA
Laporan: Media KITA Palestina
Leave a comment