NEW YORK – Komisaris Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa Israel berupaya untuk mengakhiri operasi badan PBB tersebut, dan menargetkan badan-badan PBB lainnya.
“Hari ini kita menyaksikan bencana Palestina terbesar sejak Nakba,” kata Lazzarini dikutip dari Palinfo, Kamis (27/6) seraya mencatat bahwa UNRWA telah menjadi sasaran berbagai serangan, dan bahwa lembaga-lembaga kemanusiaan di Gaza telah menanggung akibat yang sangat besar.
Ia mencontohkan, 180 pekerja UNRWA gugur syahid dan 120 fasilitas milik badan PBB tersebut menjadi sasaran sejak 7 Oktober lalu. “Kami menjadi sasaran karena kami melindungi hak-hak pengungsi.” Tegasnya.
Dia melanjutkan bahwa ada upaya menghilangkan kerja UNRWA tersebut di wilayah penjajahan Israel di Palestina dan pembatasan keuangan telah mempengaruhi kualitas layanan kami dan seberapa parah penderitaan rakyat Palestina.
Komisaris PBB menekankan bahwa tantangan keuangan menghambat pekerjaan kami dan kami memerlukan lebih banyak kontribusi untuk menghadapi tantangan perang di Gaza dan mencatat bahwa tinjauan PBB menegaskan bahwa UNRWA menerapkan undang-undang tersebut pada semua karyawannya.
Dia menjelaskan bahwa badan PBB tersebut, sebelum perang, menyediakan lebih dari 72% layanan kesehatan di 12 fasilitas kesehatan, setengahnya berhenti bekerja di Jalur Gaza. UNRWA harus tetap mendapat dukungan atas peran dalam menanggapi bencana kemanusiaan di Gaza.
Philippe Lazzarini memperingatkan bahwa tingkat kelaparan di seluruh Jalur Gaza adalah bencana besar yang disebabkan oleh ulah manusia dan bahwa lebih dari 600.000 anak di Gaza menderita trauma dan kehilangan pendidikan.
Dia menekankan bahwa tanpa intervensi melanjutkan proses pendidikan di Gaza, kita akan membuat seluruh generasi berada dalam kemiskinan. UNRWA ada karena tidak adanya solusi politik terhadap masalah Palestina.
Sumber: Infopalestina
Leave a comment