Jumat , 3 Januari 2025
BeritaInternasional

Aksi All Eyes On Rafah: Hentikan Genosida dan Boikot Produk Pro Israel

JAKARTA – Puluhan ribu massa yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) menggelar Aksi Bela Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jakarta, Sabtu (1/6/2024).

Aksi tersebut digelar untuk menuntut menyerukan dihentikannya genosida di Gaza, khususnya di wilayah pemukiman Rafah.

“Sekarang isu besarnya All Eyes in Rafah, dan Amerika di balik ini semuanya. Seandainya keanggotaan Palestina di PBB diterima lalu kemerdekaan penuh diberikan maka kebrutalan Israel tidak akan seperti ini, jadi Amerika lah yang memback up dari semua ini,” ujar Pimpinan KIBBM Ustaz Bachtiar Nasir (UBN).

Terkait aksi di depan Kedubes AS, UBN mengaku tidak memiliki akses untuk bisa menyampaikan langsung aspirasinya. Menurutnya, Amerika dengan vetonya membuat pembantaian terhadap warga Palestina terus berlanjut.

“Saya tidak berhubungan dengan Kedubes Amerika, jangankan kedutaan disini bahkan resolusi PBB diinjak-injak, konferensi Jenewa dan putusan ICC (mahkamah pidana internasional) pun diabaikan,” ungkapnya.

Dalam aksi tersebut, lanjut UBN, massa KIBBM menyampaikan sejumlah tuntutan. Diantaranya hentikan genosida dan lanjutkan perjuangan boikot produk pro Israel.

“Boikot sampai bangkrut dan sampai tutup. Mungkin tidak punya senjata sehebat Amerika, tapi dari sini Insya Allah moral kita jauh lebih hebat daripada Amerika. Indonesia mungkin tidak punya uang sebanyak Amerika, tapi Insya Allah rakyat Indonesia yang hadir pada hari ini memiliki kemanusiaan yang hebat dan lebih hebat daripada Amerika,” seru Ustaz Bactiar.

“Tuntutan kami yaitu hentikan genosida, berikan kemananan mereka yang sudah di wilayah pengungsian, 1,4 juta orang di Rafah Jalur Gaza Selatan, wilayah yang sudah disepakati internasional bahwa itu wilayah pengungsi dan pengungsi tidak boleh dilukai,” tambahnya.

Akan tetepi, kata dia, hingga hari ini penyerangan terhadap warga pengungsi di Rafah masih terus berlanjut. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah Indonesia dan negeri-negeri Muslim khususnya yang dekat dengan Palestina untuk mengirim pasukan untuk menghentikan genosida.

“Kami minta pemerintah segera mengirimkan pasukan perdamaian dengan mengkoordinir apakah dengan negara-negara sevisi atau lewat OKI, pemerintah harus terus mendesak PBB agar menghentikan genosida dan menekan ICC agar mengeluarkan putusan yang adil,” tandasnya.

Laporan: Media KITA Palestina

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Dalam Sepekan, Enam Bayi Meninggal Kedinginan di Gaza

GAZA – Jumlah bayi yang meninggal karena kedinginan di tenda pengungsi Gaza...

Spirit Perjuangan Al-Aqsa (9): Ustadz Fahmi Salim Sebut Kunci Pembebasan Baitul Maqdis adalah Quwwatul Ma’rifah

MAKASSAR – 448 hari genosida di Gaza terus berlangsung, 45.338 orang syahid...

Spirit Perjuangan Al-Aqsa (8): Syaikh Bilal Ar Ramli Sebut Al-Qur’an Sebagai Sumber Keteguhan Warga Gaza

MAKASSAR – Komite Solidaritas (KITA) Palestina sukses Gelar Edukasi Palestina dengan nama...

Spirit Perjuangan Al-Aqsa (7): Lingkaran Keberkahan, Kemenangan Suriah dan Pembebasan Baitul Maqdis

MAKASSAR – Komite Solidaritas (KITA) Palestina sukses Gelar Edukasi Palestina dengan nama...