JAKARTA – Pembina Komite Solidaritas Palestina Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA terus menyuarakan pembelaan dan dukungan terhadap rakyat Palestina.
“Dunia sedang tidak baik-baik saja, dunia sekarang sangat sakit parah, bagaimana tidak, membiarkan sebahagian dari mereka membantai sebahagian yang lain dengan sangat keji, dengan sangat biadab dan ditonton oleh kurang lebih 8 miliar penduduk dunia,” kata Ustaz Zaitun dalam Aksi Bela Palestina di depan Kedubes Amerika Jakarta, Ahad (17/12/2023).
Ustaz Zaitun menyerukan untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina, karena kedzaliman yang dilakukan penjajah Zionis harus segera dihentikan.
“Ini adalah kekejian yang luar biasa bukan saja Israel sebagai pelaku tapi semua yang diam membiarkan Israel, apalagi membantunya, juga sangat keji harus dilawan, sampai nafas terakhir, sampai titik darah penghabisan, agar kekejian, kedzoliman ini dapat dihilangkan, dan kita berharap, kita tidak pernah berhenti berjuang sampai Palestina merdeka,” pungkasnya.
Aksi Bela Palestina yang di inisiasi oleh Majelis Ormas Islam, menyampaikan 8 pernyataan sikap diantaranya;
1. Mengutuk veto yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza yang disetujui mayoritas anggota PBB.
2. Memprotes keras Amerika Serikat atas dukungan penuh, baik dana maupun militer, terhadap kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh Israel.
3. Menuntut PBB melakukan pengucilan terhadap AS yang menggunakan hak vetonya pada resolusi gencatan senjata untuk kemanusiaan di Gaza, serta mengubah aturan terkait hak veto pada anggota Dewan Keamanan PBB.
4. Mendukung pernyataan sikap Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Majelis Umum PBB untuk menyeret pemimpin Israel ke International Criminal Court (Mahkamah Pidana Internasional).
5. Meminta Pemerintah RI untuk menarik duta besar Indonesia di AS sebagai bentuk protes terhadap dukungan AS terhadap Israel.
6. Menuntut dibukanya seluruh pintu perbatasan menuju Gaza agar bantuan-bantuan kemanusiaan dapat masuk.
7. Mendorong negara-negara Arab yang merupakan tetangga Palestina, terutama Mesir, Yordania, dan Arab Saudi untuk lebih aktif berperan secara regional dalam membantu Palestina.
8. Meminta Yordania sebagai nazhir wakaf Masjidil Aqsa untuk memaksimalkan perannya dalam menjaga, memelihara, dan meningkatkan fasilitas Masjidil Aqsa.
Laporan: Media Center KITA Palestina
Leave a comment