Minggu , 5 Januari 2025
BeritaNasional

Spirit Perjuangan Al-Aqsa (5): Syaikh Ahed Abul Atha Beberkan Strategi Zionis Kuasai Palestina dengan Normalisasi ke Negara Arab

MAKASSAR – Komite Solidaritas (KITA) Palestina sukses Gelar Edukasi Palestina dengan nama kegiatan Spirit Perjuangan Al-Aqsha bertema “Nestapa Negeri Para Nabi yang Terjajah”, digelar secara Online via Zoom Meeting, Jumat (22/11/2024).

Kegiatan Edukasi kepalestinaan ini adalah pertemuan kelima yang rutin dilaksanakan setiap pekannya, pada pertemuan ini materi disampaikan oleh Syaikh Dr. Ahed Abul Atha (Ketua Persatuan Ulama Palestina Diaspora Untuk Asia Tenggara) dan Ustaz Muhammad Ikhwan Jalil, Lc., M.HI (Pembina Komite Solidaritas Palestina), dihadiri 130 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia hingga luar negeri.

Syaikh Ahed memulai dengan menjelaskan berbagai cara yang ditempuh oleh penjajah Israel untuk menguasai Palestina.

“Keberadaan Israel akan mengambil seluruh kebaikan-kebaikan yang ada di arab Saudi, cara mereka masuk ke negara-negara arab adalah normalisasi, dan ketika itu berhasil maka masjidil Aqsha akan menjadi penguasaan mereka secara penuh. Israel juga menargetkan bagaimana menghancurkan berbagai faksi-faksi pejuang kaum muslimin, mulai dari tepi barat sampai di jalur gaza. Jika ini berhasil maka rencana mereka untuk menghilangkan masjidil aqsha dari peta perjuangan akan hilang,” tegasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa penjajah Israel sangat terpojotkan ketika taufanul Aqsha awal-awal pertempuran, eksistensinya betul-betul tergoyahkan, bahkan dengan adanya badai al-aqsha mereka yg dianggap kuat ternyata dapat diterobos dan dikalahkan.

“Kelemahan penjajah Israel juga pada akhirnya di sadari oleh para pendudkungnya baik oleh Amerika dan Inggris. Apa yang terjadi di gaza hari ini adalah 5-6 kali daripada yang terjadi di hirosyima dan Nagasaki. Alasan Israel berambisi untuk menghabisi sehabisnya, karena mereka takut jika para pejuang gaza diberikan Waktu maka akan melahirkan perlawan yang besar,” terang Syaikh Ahed.

Strategi para penjajah yang mereka lakukan adalah menutup seluruh perbatasan dengan berbagai negara yang bersebrangan dengan palestina dengan blockade, baik dalam bentuk air, makanan sehingga membuat orang yang berada didalamanya tidak bisa melakukan apa-apa.

“Dari dalam Gaza sendiri mereka malakukan penggiringan yang mulai dari selatan sampai ke utara. Sampai hari ini upaya penjajah Israel berupaya untuk melakukan pengosongan wilayah utamanya di gaza utara, dengan sangat keji melakukan berbagai penghancuran sekolah, rumah dan fasilitas lainnya dengan bom dan roketnya. Tapi saudara-saudara kita tetap teguh tidak meninggalkan tempat mereka,” ungkap Syaikh Ahed.

Syaikh Ahed menegaskan bahwa jika kita ingin mengukur dengan ukuran materi apa yang terjadi di Gaza, maka tentu tak akan bisa bertahan. Tapi ini semua atas pertolongan Allah.

“Hal yang paling penting kila lakukan adalah menanamkan dalam fikiran kita bahwa kita pasti menang, dan pelajaran bagi kita adalah bahwa kita adalah umat yang kuat dan bisa malakukan perjuangan-perjuangan besar, menghilangkan fikiran bahwa kita adalah umat yang lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa. Setiap umat sejatinya memahami bahwa persoalan di palestina dalah masalahnya yang dia bisa jadi bersedih, dan dia memiliki rasa empati,” pungkasnya.

Ketua Persatuan Ulama Palestina Diaspora Untuk Asia Tenggara tersebut berterima kasih atas dukungan rakyat Indonesia yang konsisten membantu Palestina hingga hari ini.

“Saya berterimah kasih kepada bangsa Indonesia yang menjadikan persoalan Palestina adalah menjadi persoalan mereka, maka saya yakin bahwa kemenangan kita kan lebih cepat untuk kita dapatkan. Saatnya bangkit dari bangkai-bangkai yang penuh dosa dan kesalahan kepada Allah dan telah membangkitkan kita untuk berjuang di Jalan Allah,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Ustaz Ikhwan Jalil juga menegaskan bahwa perjuangan Palestina adalah bagi dari kontitusi Indonesia yang wajib ditegakkan dalam aktifitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Apa yang harus kita lakukan, ini adalah amanah dan juga kewajiban konstitusi dan bagian syariat kita, karenanya apapun profesi dan jabatan yang kita miliki maka kita bisa memberikan kontribusi dengan apa yang kita miliki dengan berbagai latar belakang untuk membela dan memperjuangkan kebebasan baituk maqdis dan palestina dari cengkraman penjajah Zionis,” tuturnya.

Komite Solidaritas Palestina sebagai lembaga kemanusian yang konsen pada perjuangan kemerdekaan palestina terus melakukan berbagai aksi nyata dalam membantu saudara-saudara kita (aktif dalam berbagai program Dapur Umum, Paket Sembako dan Buah, Bantuan Pakaian, Kebutuhan Air Bersih dan Daging Qurban). Yuk bantu saudara kita di Palestina. DONASI PALESTINA

Laporan: Media KITA Palestina

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Dalam Sepekan, Enam Bayi Meninggal Kedinginan di Gaza

GAZA – Jumlah bayi yang meninggal karena kedinginan di tenda pengungsi Gaza...

Spirit Perjuangan Al-Aqsa (9): Ustadz Fahmi Salim Sebut Kunci Pembebasan Baitul Maqdis adalah Quwwatul Ma’rifah

MAKASSAR – 448 hari genosida di Gaza terus berlangsung, 45.338 orang syahid...

Spirit Perjuangan Al-Aqsa (8): Syaikh Bilal Ar Ramli Sebut Al-Qur’an Sebagai Sumber Keteguhan Warga Gaza

MAKASSAR – Komite Solidaritas (KITA) Palestina sukses Gelar Edukasi Palestina dengan nama...

Spirit Perjuangan Al-Aqsa (7): Lingkaran Keberkahan, Kemenangan Suriah dan Pembebasan Baitul Maqdis

MAKASSAR – Komite Solidaritas (KITA) Palestina sukses Gelar Edukasi Palestina dengan nama...