MAKASSAR – Pembina Komite Solidaritas Palestina Ustaz Ikhwan Jalil, Lc., M.H.I melakukan penyembelihan hewan kurban di kompleks perkantoran DPP Wahdah Islamiyah, Jl. Antang Raya, No. 48, Antang – Makassar, berlangsung dengan baik.
Sebelum penyembelihan berlangsung, beliau mengedukasi para panitia yang hadir. Beliau menyebutkan bahwa kurban adalah ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menyembelih hewan kurban.
“Udhiyah atau kurban adalah merupakan ibadah. Saat kita melakukannya, kita bertakarrub kepada Allah,” ujarnya.
Beliau juga menjelaskan makna kurban yang merupakan serapan kata dari Bahasa Arab. Dan dia adalah cara mendekatkan diri kepada Allah.
“Kurban artinya dekat. Kita mendekatkan diri kepada Allah dengan penyembelihan ini. Dan kita melakukannya dengan penuh ketawadhuan,” lanjutnya.
Setelah itu, Ustaz Ikhwan menyebutkan doa atau kalimat yang hendaknya diucapkan oleh para pekurban yang hendak langsung memotong hewan kurbannya atau tukang jagal yang mewakili yang hendak melakukan penyembelihan.
“Bismillah, Allahu Akbar. Allahumma haza minka wa laka,” katanya.
“Tentunya dengan mewakili para mukarrib atau orang-orang yang berkurban,” jelasnya sambil mengelus leher sapi yang hendak disembelih.
Ustaz Ikhwan juga menjelaskan tata letak pisau atau golok dan cara penyembelihan yang benar.
“Cara penyembelihan, kira-kira 4 atau 5 jari dari dagu sapi. Ada dua urat utama yaitu hulqum dan mari’,” ungkapnya.
Menurut para ulama, ada beberapa dalil mengenai cara menyembelih hewan kurban. Ust. Ikhwan Jalil menambahkan bahwa penyembelihan harus mengikuti syarat dan tata cara yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.
Beberapa poin berikut, penting untuk diperhatikan saat proses penyembelihan hendak dilakukan:
1. Menyebut Nama Allah
Dalil ini berdasarkan firman Allah dalam Al-Quran, “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka…” (QS. Al-Hajj: 34).
2. Menggunakan Pisau atau Golok yang Tajam
Hal ini agar proses penyembelihan cepat dan tidak menyakiti hewan secara berlebihan, sebagaimana hadits Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berlaku ihsan atas segala sesuatu. Maka jika kamu membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah seseorang di antara kamu menajamkan pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (HR. Muslim).
3. Memotong Jalan Nafas dan Jalan Makanan
Ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah tersebut juga menjelaskan bahwa menurut Mazhab Imam Syafi’i, penyembelihan harus memotong jalan nafas (hulqum) dan jalan makanan (mari’).
“Urat bagian kanan dan kiri jika terpotong, itu lebih bagus lagi,” tambahnya.
4. Menghadapkan Hewan ke Kiblat
Para ulama sepakat bahwa sunnah menghadap kiblat saat menyembelih hewan, seperti yang diriwayatkan dalam hadits dari Jabir bin Abdullah, “Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih dua ekor domba kibas yang gemuk, beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri dan membaca Bismillah, Allahu Akbar, serta meletakkan kaki beliau pada bagian samping domba tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Laporan: Media KITA Palestina
Leave a comment