TEL AVIV, kitapalestina.com — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, Israel akan menghentikan pasokan listrik, bahan bakar minyak, dan makanan ke Gaza. Langkah ini merupakan bagian dari balasan terhadap serangan gerilyawan Hamas ke wilayah selatan Israel.
Lebih dari 250 warga sipil Israel dilaporkan terbunuh, puluhan orang disandera, dan 1.000 warga terluka dałam serangan ribuan roket Hamas ke wilayah selatan Israel, Sabtu (7/10/2023). Militer Israel meminta penduduk yang tinggal di sejumlah area di Jalur Gaza untuk mengungsi.
Sementara 230 orang juga dilaporkan tewas di Gaza setelah Israel melancarkan serangan balasan. Sejak Sabtu, Gaza juga sudah menjadi wilayah tanpa listrik setelah Pemerintah Israel memutus aliran listrik ke wilayah itu.
Israel bersama Mesir memblokade Jalur Gaza sejak 2007 dengan alasan keamanan. Israel mengontrol ruang udara di wilayah Gaza dan garis pantai. Israel juga membatasi orang-orang dan barang-barang yang bisa keluar masuk di perbatasan. Mesir pun menerapkan kontrol yang sama.
Melalui pidatonya, Sabtu malam, Netanyahu bersumpah akan melancarkan pembalasan kepada Palestina atas serangan yang ia sebut ”Black Day” atau hari yang kelam. Militer Israel akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan Hamas.
BBC, Minggu (8/10/2023), melaporkan, dari pernyataan militer Israel, kontak senjata antara tentara Israel dan kelompok Hamas terjadi di 22 lokasi, termasuk di antaranya dua lokasi tempat kelompok bersenjata menawan warga Israel. Dalam pertempuran yang disebut sebagai pertempuran paling mematikan di Israel setelah Perang Yom Kippur itu, para sandera dilaporkan dibawa hingga ke perbatasan Jalur Gaza.
”Mereka menyerang puluhan komunitas Israel dan basis militer Israel. Penyerang lalu mendatangi pintu demi pintu, rumah demi rumah,” ujar Letnan Kolonel Jonathan Conricus, juru bicara internasional Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Kelompok bersenjata itu menyerbu kawasan Israel pada hari Sabat, saat warga Yahudi tengah merayakan Festival Simchat Torah. Mereka masuk dengan menaiki sepeda motor, paralayang, juga lewat laut. Mereka mengeksekusi warga sipil Israel, lalu menyeret warga sipil dan personel militer Israel ke Gaza.
Warga bersembunyi di rumah mereka dengan ketakutan. Namun, perlahan militer Israel berhasil menyelamatkan sejumlah warga yang disandera di selatan kota Ofakim. Namun, tiga tentara Israel mengalami luka sedang dan ringan, sementara anggota Hamas terbunuh.
Militer Israel membebaskan warga Israel yang ditawan di sebuah ruang makan di Kibbutz Be’eri setelah 18 jam tersandera. Dilansir dari i24news, Kementerian Pertahanan Israel memperpanjang status darurat di seluruh wilayah Israel. IDF juga menyatakan, Komandan Brigade Nahal Letnan Kolonel Yehonatan Steinberg terbunuh dalam pertempuran melawan kelompok Hamas.
Korban di Jalur Gaza
Di wilayah Gaza, lebih dari 230 warga Gaza terbunuh dań sekitar 1.000 warga terluka saat Israel merespons serangan Hamas. Militer Israel meminta warga yang tinggal di tujuh wilayah sekitar Jalur Gaza untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke tengah kota atau mengungsi. Puluhan keluarga mengungsi di gedung-gedung sekolah yang dibangun PBB.
Banyak warga yang juga belum tahu apa yang terjadi pada saudara, teman, atau keluarganya. ”Kami masih kaget, banyak di antara kami yang mencoba menghubungi teman-teman dan saudara, mencari kabar mereka,” ujar Dov Trachtman (32), warga Sderot.
Di Ramallah, Tepi Barat, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang dikutip kantor berita resmi WAFA, menegaskan rakyat Palestina memiliki hak untuk membela diri terhadap teror yang dilakukan Israel. Hal itu dikemukakan Abbas dalam rapat darurat di Ramallah dengan sejumlah pejabat tinggi Otoritas Palestina.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pidatonya mengatakan, serangan yang dimulai di Gaza akan menyebar ke Tepi Barat dan Jerusalem. Ia menggarisbawahi tentang ancaman pada Masjid Al-Aqsa di Jerusalem, terus berlangsungnya blokade terhadap Gaza, dan upaya Israel menormalisasi hubungan dengan negara-negara di kawasan.
Serangan Hamas ke Israel juga sudah membuat puluhan penerbangan atau sekitar 14 persen dari total penerbangan dari dan menuju Tel Aviv dibatalkan mulai Sabtu petang. Delta Airlines dan American Airlines membatalkan penerbangan dări Bandara JFK New York ke Tel Aviv pada Sabtu malam dan Minggu. Maskapai Jerman Lufthansa juga membatalkan sejumlah penerbangan dari Frankfurt ke Tel Aviv dan sebaliknya.
Dari Amman dilaporkan, Raja Jordania Abdullah II mengupayakan komunikasi internasional untuk menghentikan eskalasi antara Palestina dan Israel. Menurut pernyataan istana, Raja Abdullah II berkomunikasi dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang langkah-langkah menghentikan konflik dari ekskalasi yang terjadi dan cara-cara melindungi warga sipil.
Abdullah mengingatkan eskalasi yang berlanjut akan berdampak negatif pada kawasan. Ia menekankan perlunya pengendalian diri, pelindungan pada warga sipil, dan penghormatan pada hukum kemanusiaan internasional.
Biden mengecam serangan Hamas. Ia menyatakan, AS berpihak kepada rakyat Israel dalam menghadapi serangan ini. ”Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya. Tidak pernah ada pembenaran atas serangan teroris. Dukungan Pemerintah AS terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tak tergoyahkan,” tegas Biden.
Sementara dukungan bagi kelompok Hamas juga mengalir dari sejumlah negara, seperti Turki, Lebanon, Irak, dan Iran. Warga di beberapa negara itu turun ke jalan untuk mendukung serangan Hamas ke Israel. (AP/REUTERS)
Leave a comment