GAZA – Kantor Media Pemerintah di Gaza melaporkan hanya 124 truk bantuan yang berhasil memasuki Jalur Gaza pada Minggu (10/8). Sebagian besar muatan bantuan tersebut dijarah di tengah situasi keamanan yang dinilai sengaja direkayasa oleh pendudukan Israel.
Kekacauan ini disebut sebagai bagian dari kebijakan “merekayasa kelaparan dan kekacauan” untuk melemahkan ketahanan rakyat Palestina.
Dalam pernyataan resmi yang diterima Pusat Informasi Palestina, pihak kantor mengungkapkan bahwa selama 15 hari terakhir, total bantuan yang masuk hanya 1.334 truk dari target 9.000 truk yang dibutuhkan.
Angka ini setara dengan 14% dari kebutuhan riil, sementara 2,4 juta penduduk Gaza tengah menghadapi kelaparan parah dan keruntuhan infrastruktur akibat perang serta genosida yang terus berlangsung.
“Gaza memerlukan lebih dari 600 truk bantuan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan minimum, termasuk bahan makanan pokok, susu formula bayi, dan obat-obatan penyelamat nyawa,” tegas pernyataan tersebut.
Meski demikian, Israel terus menutup perlintasan, menghambat jalur distribusi, serta menghalangi operasi organisasi kemanusiaan. Kantor Media Pemerintah menegaskan bahwa Israel dan para sekutunya sepenuhnya bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan ini, yang melanggar prinsip hukum humaniter internasional.
Lembaga itu juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa, negara-negara Arab dan Islam, serta komunitas internasional untuk segera bertindak membuka perlintasan, menjamin kelancaran arus bantuan, dan memastikan perlindungan warga sipil.
“Dunia tidak boleh membiarkan Gaza mati perlahan di bawah blokade dan kelaparan buatan ini,” tutup pernyataan tersebut.
Sumber: Palinfo
Leave a comment