JAKARTA – Setelah lebih dari satu setengah tahun genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, gencatan senjata yang disepakati sejak Januari 2025 sempat menghadirkan sekeping harapan bagi Gaza yang porak poranda.
Kesepakatan yang berlangsung dalam tiga tahapan ini seharusnya menjamin masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan rakyat Palestina dan mempersiapkan rekonstruksi kehidupan di Gaza.
Ustaz Zaitun menanggapi tragedi ini bagaimana kebiadaban zionis di bulan yang mulia ini, tapi bagi saudara kita di palestina bagi mereka adalah Ramadan berdarah.
“Pengkhianatan mereka atas perjanjian damai, menandakan bagaimana manusia seperti zionis tidak memiliki hati, dengan tega melakukan kezaliman kepada saudara-saudara kita di palestina,” kata Ustaz Zaitun dalam kegiatan Seruan Bela Palestina yang digelar Wahdah Islamiyah, WIZ dan KITA Palestina via Zoom Meeting, Kamis (20/3/2025).
“Kebiadaban dan kejahatan yang dipertontonkan ini harus segera dihentikan. Kita serukan kecaman, kutukan, kepada zionis, serta panggilan perjuangan kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia untuk perjuangan kemerdekaan palestina,” lanjutnya.
Ustaz Zaitun juga menegaskan bahwa dunia harus sadar, hari ini kita berhadapan dengan manusia-manusia biadab.
“Kita kabarkan kepada dunia, Khususnya negara-negara Islam, mari kita bersatu untuk menunjukkan perlawanan atas kebiadaban ini. Ini adalah kesempatan bagi para pemimpin-pemimpin negara kaum muslimin untuk mempelopori persatuan untuk mencegah dan menghentikan genosida yang dilakukan oleh zionis,” tegasnya.

Penjajah Israel terbukti bernafsu melanjutkan perang dan genosidanya. Dengan munculnya wacana pengusiran warga Gaza, puncaknya terjadi pada Selasa dinihari, 18 Maret 2025, saat sahur, ketika Zionis Israel secara terbuka mengkhianati kesepakatan dengan membantai lebih dari 700 rakyat Gaza, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak. Pengkhianatan ini didukung secara terbuka oleh Amerika Serikat.
Wantim MUI Pusat tersebut mengajak seluruh kaum muslimin untuk memberikan bantuan yang terbaik bagi masyarakat Palestina.
“Apapun yang kita miliki, mari kita terus berpartisipasi untuk memberikan bantuan yang terbaik bagi saudara-saudara kita di palestina. Kontribusi kita adalah jalan bagi mereka untuk terus berjuang dan mempertahankan tanah mereka, di Gaza Palestina. Mari kuatkan tekad, semoga ini menjadi bagian dari amal shaleh bagi kita semua dengan membantu perjuangan kemerdekaan saudara kita di Palestina,” ajaknya.
Dalam kegiatan tersebut yang digelar secara Virtual Online, Syaikh Hassan live dari Gaza bercerita tentang penderitaan rakyat Gaza yang semakin memburuk akibat serangan brutal penjajah.
Ia mengungkapkan dalam waktu sekitar 52 jam terakhir, setidaknya 700 orang dilaporkan syahid, sementara lebih dari 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka.
“Keadaan saat ini sangat genting. Tank-tank tempur penjajah sudah memasuki Kota Gaza kembali dengan tujuan membelah wilayah ini menjadi bagian utara dan selatan. Ini adalah bentuk genosida habis-habisan,” ujar Syaikh Hassan.
Laporan: Media KITA Palestina
Leave a comment