ArtikelKolom

Muhammad al-Daif (Bag 1): Simbol Perlawanan Palestina yang Tak Tergoyahkan

Muhammad al-Daif adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah perlawanan Palestina. Namanya bukan hanya dikenal di Gaza, tetapi juga di seluruh dunia sebagai simbol keteguhan dan keberanian dalam menghadapi pendudukan Israel.

Sebagai pemimpin Brigade Izz ad-Din al- Qassam, sayap militer Hamas, ia berperan besar dalam mengembangkan strategi perang yang efektif, termasuk sistem terowongan bawah tanah dan roket Qassam.

Namun, lebih dari itu, al-Daif adalah bukti hidup bahwa perlawanan Palestina tidak dapat dipadamkan begitu saja. Selama lebih dari dua dekade, ia menjadi target utama Israel, dengan lebih dari tujuh kali percobaan pembunuhan yang gagal.

Meskipun kehilangan keluarga dan menderita luka serius, ia tetap teguh pada perjuangannya hingga akhirnya gugur sebagai syahid pada 30 Januari 2025 (tanggal ini ditulis sesuai dengan tanggal pengumuman resmi oleh juru bicara pejuang perlawanan).

Bagian pertama dari artikel ini akan mengulas awal kehidupan Muhammad al-Daif, bagaimana ia tumbuh di tengah situasi yang sulit, serta bagaimana ia mulai terlibat dalam perlawanan yang akhirnya menjadikannya salah satu pemimpin militer paling diburu oleh Israel.

Masa Kecil dan Latar Belakang Keluarga

Muhammad al-Daif lahir pada tahun 1965 dengan nama asli Muhammad Diab Ibrahim Al-Masry. Ia berasal dari keluarga Palestina yang terusir dari tanah asal mereka akibat pendudukan Israel. Seperti banyak warga Palestina lainnya, keluarganya tinggal di kamp pengungsian sebelum akhirnya menetap di Khan Yunis, sebuah kota di Jalur Gaza yang menjadi pusat perjuangan rakyat Palestina.

Sejak kecil, al-Daif telah terbiasa dengan kehidupan yang penuh kesulitan. Kemiskinan, kekerasan, dan ketidakadilan menjadi bagian dari kesehariannya. Ia tumbuh dalam lingkungan yang terus-menerus menghadapi intimidasi dari tentara Israel, yang sering kali melakukan razia dan penangkapan terhadap warga Palestina.

Namun, di tengah keterbatasan ini, al-Daif menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap pendidikan dan perjuangan. Ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan penuh semangat. Sejak muda, ia telah memahami bahwa negaranya sedang dijajah dan bahwa kebebasan tidak akan datang begitu saja tanpa perjuangan.

Ketertarikan terhadap Gerakan Perlawanan

Pada 1980-an, saat al-Daif beranjak dewasa, situasi di Palestina semakin memburuk. Penindasan oleh Israel semakin meningkat, dan rakyat Palestina mulai bangkit dengan gerakan perlawanan yang lebih terorganisir. Saat itulah al-Daif mulai tertarik pada gerakan perjuangan Palestina.
Ia awalnya terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik yang menyerukan kemerdekaan Palestina.

Namun, semakin lama, ia menyadari bahwa jalur politik tidak cukup untuk mengatasi ketidakadilan yang dialami rakyatnya. Pada akhir 1980-an, ia bergabung dengan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas.

Keputusan ini mengubah jalan hidupnya selamanya. Ia beralih dari aktivis politik menjadi pejuang perlawanan bersenjata yang bertekad untuk melawan penjajahan Israel dengan cara yang lebih strategis.

Penangkapan dan Pengalaman di Penjara Israel

Pada tahun 1989, Muhammad al-Daif ditangkap oleh pasukan Israel atas tuduhan terlibat dalam aktivitas militer Hamas. Ia dipenjara selama 16 bulan tanpa pengadilan, sebuah praktik yang sering digunakan Israel terhadap warga Palestina yang dicurigai sebagai pejuang perlawanan.

Selama masa penahanannya, al-Daif mengalami berbagai bentuk penyiksaan dan interogasi keras. Israel berusaha memaksa informasi dari dirinya tentang jaringan perlawanan yang ia ikuti. Namun, seperti banyak pejuang Palestina lainnya, ia tetap teguh dan tidak memberikan informasi apa pun kepada otoritas Israel.

Penjara tidak membuatnya lemah sebaliknya, pengalaman ini semakin memperkuat tekadnya untuk berjuang. Ia memahami bahwa kebebasan Palestina tidak akan datang dengan mudah dan bahwa perjuangan membutuhkan pengorbanan besar.

Setelah dibebaskan, ia tidak mundur dari perjuangan. Sebaliknya, ia semakin mendalami strategi militer dan mulai membangun jaringan yang lebih luas untuk memperkuat perlawanan.

Bangkit sebagai Pemimpin Brigade Qassam

Pada awal 1990-an, Muhammad al-Daif mulai mendapatkan kepercayaan dalam struktur Brigade Qassam. Setelah Imad Aqel, salah satu komandan Brigade Qassam, terbunuh pada 1993, al- Daif naik ke posisi pemimpin.

Sebagai pemimpin baru, ia segera melakukan berbagai perubahan dalam strategi perlawanan. Salah satu operasi besar yang ia pimpin adalah penculikan tentara Israel Nachshon Wachsman. Meskipun operasi ini akhirnya gagal karena pasukan Israel berhasil melakukan serangan penyelamatan, insiden ini menunjukkan bahwa Brigade Qassam di bawah kepemimpinan al- Daif mampu merancang operasi yang kompleks dan berani.

Pada tahun 1996, setelah pembunuhan Yahya Ayyash, seorang insinyur utama Hamas yang dikenal sebagai “The Engineer,” al-Daif merancang beberapa operasi balasan. Salah satu serangan yang ia rancang berhasil menewaskan sekitar 50 warga Israel, menjadikannya sebagai salah satu serangan terbesar dalam sejarah perlawanan Palestina.

Keberhasilannya dalam merancang serangan-serangan ini membuatnya semakin terkenal di kalangan rakyat Palestina, sekaligus menjadikannya target utama Israel.

Mengembangkan Strategi Perlawanan ModernMu

hammad al-Daif memahami bahwa untuk menghadapi kekuatan militer Israel yang lebih besar dan lebih canggih, perlawanan Palestina harus berkembang dan beradaptasi dengan situasi di lapangan. Oleh karena itu, ia mulai mengembangkan berbagai inovasi dalam strategi perlawanan:

Pembangunan Terowongan MiliterTerowongan bawah tanah digunakan untuk menyelundupkan senjata, menggerakkan pasukan, dan melancarkan serangan kejutan terhadap Israel. Ini menjadi salah satu taktik paling efektif dalam perlawanan Palestina.

  1. Pengembangan Roket Qassam
    Di bawah kepemimpinannya, Brigade Qassam berhasil mengembangkan roket yang mampu mencapai kota- kota besar di Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.
  2. Strategi Perang Gerilya
    Al-Daif melatih pasukan Palestina untuk menggunakan serangan mendadak, perang kota, dan penyamaran dalam menghadapi pasukan Israel yang lebih unggul dalam persenjataan.
  3. Perang Psikologis
    Ia memahami bahwa perang bukan hanya soal senjata, tetapi juga soal mental. Dengan bertahan dari berbagai upaya pembunuhan dan terus melancarkan serangan, ia menunjukkan kepada Israel bahwa perlawanan Palestina tidak bisa dihancurkan dengan mudah.

Muhammad al-Daif bukanlah pejuang biasa. Sejak kecil, ia telah hidup dalam penderitaan akibat pendudukan Israel. Namun, ia tidak menyerah. Ia memilih untuk berjuang, bahkan ketika nyawanya menjadi taruhan.

Sebagai pemimpin Brigade Qassam, ia membawa perubahan besar dalam strategi perlawanan Palestina. Ia mengembangkan taktik-taktik baru yang membuat Israel kewalahan. Namun, keberhasilannya juga membuatnya menjadi target utama Israel, yang berulang kali mencoba menghabisinya.

Bagaimana Israel berusaha membunuhnya? Bagaimana ia terus bertahan meskipun mengalami luka berat dan kehilangan keluarganya? Semua itu akan dibahas dalam Bagian Kedua dari artikel ini.

**********

Penulis: Ustaz Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., MT., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng
(Lecturer in Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada (UGM), Assistant Professor of Mechanical Engineering, Universitas Gajah Mada (UGM), dan Ketua Ikatan Cendekiawan Wahdah Islamiyah (ICWI))

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Palestina

ArtikelKolom

Muhammad al-Daif (Bag 1): Simbol Perlawanan Palestina yang Tak Tergoyahkan

Muhammad al-Daif adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah perlawanan Palestina. Namanya bukan hanya dikenal di Gaza, tetapi juga di seluruh dunia...

ArtikelKolom

Narasi Kegagalan yang Diakui Sendiri oleh Elit Penjajah Israel

Dalam sejarah panjang konflik Palestina-Israel, pertempuran di Gaza selalu menjadi salah satu ujian terberat bagi Israel. Gaza, dengan segala keterbatasannya akibat blokade dan...

ArtikelKolom

Tufanul Aqsha: Gelombang Perlawanan untuk Kemerdekaan Tanah Palestina

Langit yang Berbisik tentang Perlawanan Gaza, sebuah wilayah kecil yang terjepit di antara Laut Mediterania dan perbatasan Israel, adalah tempat di mana harapan...

ArtikelKolom

Inspirasi dari Ketahanan Gaza dan Tekad untuk Kemerdekaan Palestina

Pasca operasi “Badai Al-Aqsha,” Gaza berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan, tetapi semangat perlawanan tetap hidup. Menurut laporan PBB, lebih dari 50.000 nyawa...

ArtikelKolom

Kemenangan Gaza dan Pengakuan Kekalahan Penjajah Israel Mengalahkan Pejuang

Konflik di Gaza adalah salah satu konflik paling kompleks dan berkepanjangan dalam sejarah modern. Sebagai bagian dari konflik yang lebih luas antara Palestina...

Program Penyaluran Bantuan

BeritaInternasionalNasionalProgram

KITA Palestina dan Wahdah Inspirasi Zakat Perkuat Solidaritas untuk Gaza, 600 Warga Az-Zaitun Terima Bantuan

GAZA – Komite Solidaritas Palestina dan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) semakin memperkuat...

BeritaNasionalProgram

Dikawal Langsung Ustadz Zaitun Rasmin, KITA Palestina dan WIZ Kirim 12 Truk Bantuan Kemanusiaan ke Palestina

JAKARTA – Komite Solidaritas Palestina, Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) sebagai bagian dari...

BeritaInternasionalNasionalProgram

Rantai Kebaikan di Tengah Blokade, WIZ dan KITA Palestina Jangkau Masyarakat Gaza dengan Bantuan Pangan

GAZA — Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bersama Komite Solidaritas Palestina kembali menunjukkan...

BeritaInternasionalNasionalProgram

KITA Palestina dan WIZ bersama Mitra Lokal Gaza Buka Layanan Dapur Umum untuk Warga Pengungsi

GAZA – Dalam rangka menyambut momen Muharram, Komite Solidaritas (KITA) Palestina dan...

Related Articles

Narasi Kegagalan yang Diakui Sendiri oleh Elit Penjajah Israel

Dalam sejarah panjang konflik Palestina-Israel, pertempuran di Gaza selalu menjadi salah satu...

Tufanul Aqsha: Gelombang Perlawanan untuk Kemerdekaan Tanah Palestina

Langit yang Berbisik tentang Perlawanan Gaza, sebuah wilayah kecil yang terjepit di...

Inspirasi dari Ketahanan Gaza dan Tekad untuk Kemerdekaan Palestina

Pasca operasi “Badai Al-Aqsha,” Gaza berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan, tetapi...

Kemenangan Gaza dan Pengakuan Kekalahan Penjajah Israel Mengalahkan Pejuang

Konflik di Gaza adalah salah satu konflik paling kompleks dan berkepanjangan dalam...