MAKASSAR – Menyambut gencatan senjata Penjajah Israel dengan Hamas, Komite Solidaritas (KITA) Palestina gelar Tabligh Akbar yang dihadiri 1600 peserta via Zoom Meeting dan Live Youtube Wahdah TV, Jumat (17/1/2025).
Kegiatan ini menghadirkan Syaikh Dr. Ahed Abul Atha (Ketua Persatuan Ulama Palestina Diaspora Untuk Asia Tenggara) dan Ustaz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA (Pemimpin Umum Wahdah Islamiyah).
“Gencatan senjata ini adalah kemenangan yang dicapai setelah Tufanul Aqsha, dan ini adalah persiapan untuk mencapai kemerdekaan yang sebenarnya,” kata Syaikh Ahed awal materinya, yang diterjemahkan oleh Ustaz Ilham Jaya.
Syaikh Ahed menegaskan bahwa target dan tujuan Penjajah Zionis dalam melakukan genosida di Gaza, yaitu mencengkram gasa, melepaskan tawanan baik damai atau peran, dan hingga hari ini mereka tidak mencapai satu pun target mereka.

“Mereka ingin mungusir warga gaza dari tanah air mereka, mereka ingin memimpin secara menyeluruh, membangun pemukiman liar yang Ilegal di Gaza. Rencana para jenderal untuk memisahkan gaza utara dan selatan, sehingga mereka melakukan penyerangan yang tidak ada habinsya, termasuk RS Indonesia,” ungkapnya.
Kemenangan yang diraih pejuang ini menurut Syaikh Ahed adalah adalah satunya menghilangkan doktrin bahwa penjajah memiliki tempat aman di Gaza.
“Termasuk juga mitos tentang kekuatan dan kecanggihan Tsrael yang tak mampu dilakukan, akan tetapi dengan izin dari Allah, para pejuang mampu menunjukkan kekuatanya untuk melawan keangkamurkaan dan kezaliman yang terjadi di sana,” pungkasnya.
“Saudara-saudara kita menunjukkan kemampuan mereka dalam bertahan untuk menjaga tanah dan kehormatan mereka,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Zaitun mengatakan bahwa gaza itu semuanya adalah pejuang dan pemimpin, satu yang meninggal maka tumbuh 1000.
“Tufanul Aqsa adalah jalan untuk meraih kemenangan ini. Mereka berjuang dan tidak menunggu, karena bagi mereka maju dan menunggu sama saja. Kemarin fajar kemenangan itu telah muncul, semua orang yang memiliki nurani di dunia merasakan bahwa kemenangan ini telah di raih. Allahuakbar,” tegas Ustaz Zaitun.
Syaikh Ahed di akhir materinya membeberkan peryataan petinggi Hamas Khalil Al Hayya pasca menyepakati gencatan senjata, beliau menyebutkan khusus Indonesia sebagai bagian dari pejuangan kemenangan ini.
“Umat Islam yang lama merindukan kemenangan, layak untuk berbahagia atas kemenangan ini. Karena sejak meletusnya perjuangan ini, pemerintah, tokoh, ulama, media, dan kampus tak pernah henti melakukan pembelaan dan perjuangannya. Maka bangsa Indonesia patut berbahagia atas kemenangan ini, dan beryukur atas kemenangan yang diraih oleh saudara-saudara kita disana,” tuturnya.
Laporan: Media KITA Palestina
Leave a comment