MAKASSAR – Komite Solidaritas (KITA) Palestina sukses Gelar Edukasi tentang Masjid Aqsa dengan nama kegiatan Spirit Perjuangan Al-Aqsha bertema “Teladan Perjuangan Syahid Yahya Sinwar”, digelar secara Online via Zoom Meeting, Jumat (25/10/2024).
Kegiatan Edukasi kepalestinaan ini adalah pertemuan perdana yang akan rutin dilaksanakan setiap pekannya, pada pertemuan ini materi disampaikan oleh Ustaz Muhammad Ikhwan Jalil, Lc., M.Hi, dihadiri oleh 150 lebih peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ketua KITA Palestina, Ustaz Syaibani Mujiono menuturkan bahwa dunia Islam saat ini sedang bersedih atas syahidnya Yahya Sinwar akibat serangan penjajah Israel.
“Tentu kita bersedih dan belahan dunia mengalami ujian yang berat dan secara khusus saudara kita di Gaza, tentu ini adalah bagian daripada ujian kaum muslimin secara umum, namun kita tidak boleh tinggal diam kita terus bergerak,” ucapnya.
“Salah satu upaya kita menolong dalam kebajikan dan ketakwaan adalah mengadakan edukasi tentang palestinaan. KITA Palestina focus dalam mengedukasi ummat tentang tempat-tempat suci umat Islam, tentu kita tidak ingin memisahkan antara Mekkah, Madinah dan Al Aqsa yang memiliki hubungan historis yang sangat luar biasa,” tambahnya.
Dalam materinya, Ustaz Ikhwan Jalil memulai dengan membacakan bait-bait syair atas syahidnya Yahya Sinwar, sebagai teladan perjuangan demi mempertahankan negerinya.
“Hari ini kita semua menangis, Yahya Sinwar mempersembahkan karya terakhirnya, bukan bait puisi yang telah ditinggalkan, namun darah yang menyala hingga tetes yang terakhir, menyatu di atas tanah yang diperjuangkannya, merasuk hingga sanubari setiap Insan merdeka, ku yakin daun-daun zaitun berurai air mata cinta untukmu, saat bumi Gaza penuh Rindu mendekapmu, luka yang menganga, persembahan terindah bagi sang Maha Kuasa, tebusan sejati untuk Al-Aqsa yang merdeka, Yahya Sinwar rahimakallah, hidupnya bersinar di balik teruji hingga terowongan serdalam, sebagai Yahya sang Nabi, rela mati di jalan suci sang Ilahi, matamu memang terpejam, namun tatap tajammu yang abadi membela semua kezaliman, selamat jalan pahlawan, selamat jalan komandan, syahidmu hidupkan semua embrio juang, di Medan laga kami hanya berharap menjadi anak-anakmu menjadi seorang dari prajuritmu,” tutur Ustaz Ikhwan dalam bacaan syairnya.
Kisah-kisah pejuang dalam sejarah Islam nampak begitu heroik terdengar ditelinga kita, seperti perjuangan para sahabat dan ulama. Namun, hari ini para pejuang Gaza lahir daripada tenda-tenda pengungsian.
“Yahya Sinwar adalah seorang yang terlahir dari Camp pengungsian pada tahun 1962 di camp pengungsi Khan Yunis Gaza Selatan, asalnya adalah dari kota Al madjal namun pada Tahun 1948 terusir dari kampung halamannya maka mereka hidup di tenda-tenda pengungsian dan di balik tenda-tenda pengungsian itulah dalam setiap aroma perjuangan lahir seorang Yahya,” ungkapnya.
Ustaz Ikhwan juga menegaskan bahwa syahidnya Yahya Sinwar akan membangkitkan genderang perjuangan seantero negeri untuk memerdekakan Al-Aqsha dan Palestina dari tirani penjajahan Zionis Israel.
Genosida Zionis Israel yang terus berlanjut hingga hari ini, sekitar 40 ribu telah syahid, membuat Komite Solidaritas (KITA) Palestina terus menggalang dukungan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Berbagai aksi-aksi nyata dilakukan, baik dalam bentuk moril dan materil. KITA Palestina telah menyalurkan berbagai program bantuan kepada warga Palestina seperti, obat-obatan, pakaian, buah dan sayur-sayuran, dapur umum, dan kebutuhan kesehatan.
Selain itu, KITA Palestina dalam negeri terus mengedukasi masyarakat tentang keutamaan Masjidil Aqsha serta menggalang aksi-aksi damai dan dukungan di berbagai wilayah Indonesia untuk menyuarakan kemerdekaan bagi bangsa Palestina, yang tegas tercatat dalam konstitusi NKRI bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Laporan: Media KITA Palestina
Leave a comment