PALESTINA – Warga Palestina melaporkan bahwa otoritas Israel terus membatasi akses mereka ke Al-Quds untuk melaksanakan salat di Masjid Al-Aqsa, meskipun mereka memiliki izin resmi. Pembatasan ini terlihat di pos pemeriksaan Qalandiya yang memisahkan Al-Quds dan Ramallah di Tepi Barat.
Sejak Jumat pagi, ratusan warga Palestina lanjut usia berkumpul di pos pemeriksaan dengan harapan bisa masuk ke Al-Quds.
Namun, tentara Israel melakukan pemeriksaan ketat terhadap identitas dan izin masuk, serta melarang banyak warga untuk melintas dengan alasan tidak memiliki izin, meskipun mereka sudah berusia lanjut.
Seorang wanita asal Gaza, Umm Alaa (71 tahun), yang tinggal di Tepi Barat untuk pengobatan, mengaku dilarang masuk ke Al-Quds karena tidak memiliki izin khusus.
“Saya hanya ingin salat di Al-Aqsa, tetapi mereka melarang saya,” katanya dengan sedih.
Hal serupa dialami oleh Fatimah Awwadah (67 tahun), warga Amerika keturunan Palestina dari Ramallah, yang juga ditolak masuk dengan alasan kesalahan dalam izinnya.
Pembatasan ini merupakan kebijakan yang telah disetujui oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada awal Maret.
Menurut keputusan tersebut, hanya laki-laki di atas 55 tahun, perempuan di atas 50 tahun, serta anak-anak di bawah 12 tahun yang diizinkan masuk ke Masjid Al-Aqsa, itupun dengan izin keamanan khusus dan pemeriksaan ketat di perbatasan.
Sementara itu, pembatasan bagi warga Palestina ini bertepatan dengan meningkatnya serbuan pemukim Israel ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan, yang semakin memperburuk situasi di wilayah tersebut.
Laporan: Media KITA Palestina
Leave a comment