Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ، وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا، وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ، إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
أَمَّا بَعْدُ…
Wahai kaum muslimin yang dirahmati Allah,,,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketakwaan adalah benteng kita dari segala bentuk kemungkaran dan jalan menuju kemenangan pribadi dan umat Islam, di dunia dan akhirat.
Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,
Hari-hari ini, dunia Islam masih diselimuti kabut duka yang mendalam. Sudah 18 bulan lamanya, pembantaian yang terpampang di layar HP kita terjadi di Gaza. Gaza, wilayah kecil yang terjajah, yang luasnya hanya lebih sedikit daripada setengah luas kota DKI Jakarta, selama tempo itu telah dan masih mengalami penderitaan luar biasa.
Hingga saat ini, diperkirakan, lebih dari 60.000 saudara kita telah gugur sebagai syuhada, termasuk yang hilang di bawah reruntuhan bangunan akibat bom militer Israel. Sudah lebih dari 110.000 korban terluka.
Yang membuat hati kita semakin tersayat, karena mayoritas dari korban itu adalah wanita, anak-anak, dan orang tua. Profesi tenaga medis, jurnalis, guru dan dosen, pertahanan sipil, semua jadi korban kebiadaban penjajah.
Rumah-rumah hancur, fasilitas kesehatan lumpuh, sekolah dan kampus tinggal puing-puing, makanan dan air bersih menjadi sangat langka, dan listrik padam total.
Tidakkah kita dengar suara bayi-bayi itu, tidakkah kita melihat wajah-wajahnya yang penuh luka,
Tidakkah kita melihat wanita muslimah mereka dilecehkan, ditembak, diseret, dan ditindas dengan brutal.
Para wanita yang memperjuangkan negri dan kehormatannya.
Ditengah bara api yang membakar sanak keluarganya,
Hingga tersisa tulang belulang yang tak lagi dapat dikenali,
Tak ada kata lagi yang dapat melukiskan penderitaan saudara-saudara kita di sana,
Dan sungguh sangat ironis dan lebih menyayat hati, adalah ketidak mampuan kita untuk menolong mereka secara maksimal, seakan 2 milyar umat Islam hanyalah penonton setia, atau bahkan sebagiannya merasa ‘bosan’ dengan berita tragedi kemanusiaan ini. Apakah terlalu kelam penjara dunia membutakan nurani kita??
Para pemimpin negeri-negeri muslim seakan tenggelam terlalu dalam pada ‘kepentingan nasional’ nya, hingga kehilangan nurani dan sedikit keberaniannya.
Konferensi internasional ibarat lomba pidato dan retorika belaka, kehilangan ruh dan muruahnya, Nuruddin Zangki dan Salahuddin Al Ayyubi seperti cerita dongeng pengantar tidur belaka.
Bahkan sebagian ummat Islam untuk doa sekalipun bagi para pejuang Gaza, nampak teramat bakhil, wallahul Musta’an.
Jamaah Jumat rahimakumullah
Namun, kita juga menyaksikan mukjizat Ilahi. Di tengah penderitaan tak tertahankan ini, pejuang dan penduduk Gaza menunjukkan keteladanan luar biasa. Mereka bertahan dengan iman yang kuat. Mereka terus mendirikan shalat walau di tengah pasir dan debu bangunan.
Mereka tunjukkan tauhid, sabar dan ketabahan menghadapi takdir, meskipun mereka telah kehilangan segalanya: keluarga, rumah, harta benda. Mereka kokoh berdiri sebagai perwira pembela Masjid al-Aqsa, meski mereka harus menghadapi peluru, bom, bahkan blokade makanan dan bantuan kemanusiaan.
Tapi….
Gaza tak perduli,
Ia tegak berdiri
Di setiap jiwa pemberani
Denyut Kalam Ilahi
Basahi dahaga nurani
Membentang asa di atas puing-puing yang terurai
Gaza tak peduli,
Ia selalu hadir walau dalam sepi
Membantai nista tirani
Menghempas kelam nafsu syaitani
Gaza tak peduli,
Ia selalu lahir kembali
Membakar kezaliman penjajah Ibrani
Mengirim dentuman bagai kembang api.
Allah Ta’ala berfirman:
{ …وَلَیَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن یَنصُرُهُۥۤۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِیٌّ عَزِیزٌ }
Artinya: “Dan sungguh Allah akan menolong siapa saja yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hajj: 40).
Jama’ah sekalian,
Gaza bukan hanya permasalahan warga Palestina, tapi juga permasalahan umat Islam sedunia. Ia adalah benteng utama Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam. Tanah yang diberkahi dan disucikan dalam Al-Qur’an. Gaza bahkan menjadi benteng terdepan kebiadaban Zionis yang hendak menguasai dunia.
Oleh karena itu, kita sama sekali tidak boleh diam. Diamnya kita adalah tanda matinya hati nurani. Maka mari kita hidupkan hati kita dengan empati dan solidaritas. Mari kita rebut kembali kemerdekaan kemanusiaan.
Abai, tidak peduli, dan membiarkan kezaliman ini terjadi tanpa berbuat sesuatu yang kita sanggupi, adalah pengkhianatan, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
»مَا مِنِ امْرِئٍ يَخْذُلُ امْرَأً مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ تُنْتَهَكُ فِيهِ حُرْمَتُهُ، وَيُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ، إِلَّا خَذَلَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ، وَمَا مِنِ امْرِئٍ يَنْصُرُ امْرَأً مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ، وَيُنْتَهَكُ فِيهِ مِنْ حُرْمَتِهِ إِلَّا نَصَرَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ«
Artinya: “Tidak ada seorangpun yang meninggalkan seorang muslim di tempat yang kesuciannya dilanggar dan kehormatannya direndahkan, melainkan Allah akan membuat ia berada dalam kondisi yang mengharapkan pertolongan dan Allah biarkan ia tidak tertolong, Dan tidak ada seorang pun yang menyokong seorang Muslim di tempat yang kehormatannya dilanggar. dan kesuciannya dilanggar kecuali Allah akan membantunya di tempat yang ia berharap untuk untuk ditolong.” (HR.Ahmad)
Jangan biarkan empati kita mati, jangan biarkan ketidakberdayaan membuat kita akhirnya tidak peduli. Jangan biarkan keputusasaan menjajah kita.
Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,
Alhamdulillah, kita semua hidup di negeri yang aman, bisa makan dan tidur nyaman. Sedangkan saudara kita di sana, hanya karena membela kehormatan Masjid al-Aqsha, hanya karena ingin hidup bebas dari penjajahan; akhirnya hidup dalam keadaan dikepung, diserang, dan dibantai.
Kondisi ini merupakan ujian keimanan bagi kita semua. Apakah kita masih bagian dari ummat beriman? Ummat Nabi Kemanusiaan, Muhammad SAW?
Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuh akan turut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan merasakan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jama’ah sekalian,
Gaza adalah benteng al-Aqsha. Bila Gaza dan penduduknya hancur, Masjid al-Aqsha hampir dipastikan akan menyusul. Sebab di sanalah kekuatan perlawanan terhadap penjajah dibangun dan dibina. Tak heran jika penjajah Zionis membantai dan berupaya menghabiskan seluruh masyarakat Gaza.
Olehnya itu, seruan para ulama dunia yang dengan lantang menyuarakan jihad sebagai jalan keluar dan kewajiban seharusnya kita penuhi dan tunaikan. Para ulama kita di tanah air pun telah menyuarakan seruan perlawanan pada kejahatan kemanusiaan ini.
Seharusnya para pemimpin negeri-negeri muslim bersatu dan mengirimkan bantuan militer kepada para pejuang kemerdekaan Palestina, bukan justru terpengaruh dengan tipuan musuh yang hendak merelokasi penduduk Gaza yang membuat penjajah lenggang kangkung untuk kemudian menduduki dan menjajahnya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
DOWNLOAD MATERI KHUTBAH PDF
Khutbah Kedua:
الحمد لله حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيه، كما يحب ربنا ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Melalui Gaza, Allah Ta’ala juga menguji kepedulian dan rasa ukhuwah kita. Mereka yang bertahan di Gaza adalah saudara-saudara kita. Yang mereka pertahankan di sana adalah tanah suci kita kamu beriman.
Maka pertanyaan pentingnya: apa yang seharusnya kita lakukan untuk menunjukkan kepedulian dan ukhuwah kita? Apa yang sewajibnya kita kerjakan untuk membuktikan kepada Allah, bahwa kita ikut serta dalam jihad mengusir penjajah Zionis Yahudi dari bumi al-Quds di Palestina?
Jangan katakan kita tidak bisa berbuat apa-apa! Setiap kita pasti bisa melakukan sesuatu, diantaranya:
1. Terus langitkan doa. Doakan saudara kita dan Masjid al-Aqsha dalam setiap kesempatan. Jangan pernah remehkan kekuatan doa. Apalagi, di antara doa yang paling mustajab adalah doa orang yang mendoakan saudaranya secara sembunyi-sembunyi.
2. Intensifkan infaq harta kita. Ulurkan tangan membantu lembaga-lembaga terpercaya yang menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan Palestina. Allah akan menggantikan setiap rupiah yang kita keluarkan dengan yang lebih baik.
3. Lipat gandakan upaya boikot produk dan perusahaan pro-penjajah Israel. Zionis Israel ini adalah penyembah uang dan dunia. Mereka baru akan kapok jika dunia dan kepentingan ekonomi mereka terusik. Jangan sampai rupiah yang belanjakan demi memuaskan nafsu belanja kita menjadi bagian pendukung pembantaian anak-anak Gaza. Karena setiap rupiah yang kita miliki pasti akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah pada Hari Akhir nanti.
4. Massifkan penyebaran kesadaran. Mulai dari lingkungan keluarga, tempat tinggal, pertemanan, hingga ruang-ruang publik dan formal. Gunakan media sosial. Gunakan lisan kita untuk menyampaikan kondisi Gaza. Lawan narasi palsu yang membenarkan penjajahan.
5. Optimalkan perbaikan diri dan keluarga. Jangan biarkan musuh-musuh Islam menang justru bukan karena senjata mereka, tetapi karena kita yang lemah dalam iman dan amal.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ یَنصُرۡكُمۡ وَیُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ }
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7).
Bercita-citalah yang tinggi wahai kaum muslimin semoga Allah memuliakan kita semua. Mari bangkit menjadi generasi Shalahuddin yang baru yang bisa membersihkan Palestina dari zionis Yahudi dan antek-anteknya.
Dan yang terakhir, jangan pernah keluh lisan kita ini untuk selalu memanjatkan doa untuk saudara kita di Palestina, dan juga di negeri kaum muslimin lainnya yang sedang tertindas dan dizalimi. Semoga Allah merahmati kita, memberikan hidayah-Nya kepada kita semua dan segera menurunkan pertolongan-Nya kepada kaum muslimin di Palestina.
Mari kita doakan mereka bersama-sama:
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، واللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
**********
Penyusun: Tim KITA Palestina
Masya Allah barakallaahu fikum, semoga banyak yg membaca khutbahnya hari ini
Alhamdulillah sy terharu dengan perasaan yang campur aduk,marah, sedih