GAZA – Di atas kertas, dunia mengenal tanggal 10 Oktober sebagai awal gencatan senjata. Namun, di langit Gaza, deru pesawat tempur tak pernah benar-benar hilang. Bagi warga Palestina, “damai” hanyalah jeda singkat untuk menggali lebih banyak liang lahat. Hari ini menandai 75 hari berturut-turut Israel mengoyak komitmen perdamaian dengan rentetan artileri dan pemboman udara yang tak kunjung usai.
Napas Terhenti di Khan Younis
Di lingkungan Al-Amal, Khan Younis, udara masih berbau debu mesiu dan kematian. Tim Pertahanan Sipil Palestina, dengan peralatan seadanya, kembali bertarung dengan waktu. Fokus mereka hari ini adalah rumah keluarga Ahmed Abu Jalala, sebuah bangunan yang kini rata dengan tanah, tepat di seberang markas Bulan Sabit Merah.
Di bawah beton-beton yang hancur itu, jasad anggota keluarga Abu Jalala masih terkubur. Mereka bukan sekadar angka dalam statistik; mereka adalah ayah, ibu, dan anak-anak yang percaya bahwa rumah adalah tempat teraman saat gencatan senjata dimulai. Pencarian ini adalah simbol paling pedih dari harapan yang terkubur bersama puing-puing bangunan sipil yang sengaja dihancurkan oleh mesin perang Israel.
Statistik yang Menjerit: Ironi Gencatan Senjata
Data yang didokumentasikan oleh Kantor Media Pemerintah di Gaza mengungkapkan fakta yang mengerikan. Dalam kurun waktu yang disebut “damai”, telah terjadi 875 pelanggaran oleh pihak Israel. Dampaknya tidak main-main:
411 Nyawa Melayang: Orang-orang yang tewas justru setelah kesepakatan damai ditandatangani.
1.112 Luka-luka: Menambah beban rumah sakit yang sudah sekarat.
70.942 Total Martir: Akumulasi korban sejak 7 Oktober 2023 yang menunjukkan skala genosida tanpa ampun.
Serangan artileri masih menghujam lingkungan Al-Tuffah, kamp Al-Bureij, hingga pinggiran Deir al-Balah. Di utara Rafah, tembakan kendaraan militer terus bergema, memastikan bahwa rasa takut tetap menjadi bagian dari napas warga Gaza sehari-hari.
Ancaman Tersembunyi: Kelaparan dan Rak Obat yang Kosong
Jika peluru tidak membunuh mereka, maka birokrasi pendudukan yang mencekik bantuan kesehatan akan melakukannya. Direktur Jenderal Farmasi di Kementerian Kesehatan Gaza mengeluarkan peringatan darurat: 62% obat-obatan esensial hilang dari rak-rak apotek.
Ini bukan sekadar kelangkaan; ini adalah bencana bagi seperempat juta orang yang bergantung pada layanan kesehatan primer. Tanpa insulin, tanpa antibiotik, dan tanpa obat jantung, warga Gaza sedang menghadapi hukuman mati perlahan di rumah-rumah mereka sendiri.
Kondisi ini kian memilukan bagi generasi masa depan. Organisasi Save the Children memperingatkan bahwa sekitar 320.000 anak di bawah usia lima tahun kini berada di jurang malnutrisi akut. Meskipun senjata berat mungkin sesekali diam, blokade bantuan dan krisis ekonomi terus membunuh anak-anak ini secara sistematis.
Sikap dunia internasional semakin keras mengecam arogansi Israel yang mengabaikan Resolusi PBB dan kesepakatan internasional. Penghancuran bangunan sipil pasca-perjanjian gencatan senjata dianggap sebagai kejahatan perang yang nyata. Komunitas global menuntut pertanggungjawaban atas pengkhianatan terhadap proses perdamaian ini.
Bagi penduduk Gaza, dukungan internasional bukan lagi sekadar retorika diplomatik, melainkan kebutuhan mendesak untuk menyambung hidup. “Kami butuh obat, kami butuh roti, dan kami butuh dunia berhenti membiarkan mereka membunuh kami saat kami sedang mencoba berdamai,” ujar seorang warga di Khan Younis.
Tujuh puluh lima hari pelanggaran adalah bukti bahwa gencatan senjata di mata pendudukan hanyalah strategi untuk memperpanjang penderitaan. Di antara reruntuhan rumah keluarga Abu Jalala dan rak obat yang kosong, nurani dunia sedang diuji: Akankah kemanusiaan akhirnya menang, ataukah Gaza akan terus menjadi ladang pembantaian yang tak berujung?
Sumber: Palinfo
Decentralized prediction market for crypto and global events – http://polymarkets.at/ – speculate on outcomes using blockchain-based markets.
Privacy-oriented crypto wallet with Monero support – https://cake-wallet-web.at/ – manage XMR and other assets with enhanced anonymity.
Real-time DEX market intelligence platform – https://dexscreener.at/ – analyze liquidity, volume, and price movements across chains.
Cross-chain wallet for the Cosmos ecosystem – https://keplrwallet.app/ – access IBC networks and stake tokens securely.
Official interface for managing Monero funds – https://monero-wallet.at/ – send, receive, and store XMR with full privacy control.
Lightweight Monero wallet solution for daily use – https://monero-wallet.net/ – fast access to private transactions without custodians.
Alternative access point for Solana Phantom wallet – https://phantomr.at/ – manage SOL, tokens, and NFTs via browser.
Advanced multi-chain wallet for DeFi users – https://rabby.at/ – preview and simulate transactions before signing.
Browser-based gateway for Rabby wallet features – https://rabbys.at/ – interact safely with Ethereum-compatible dApps.
Secure dashboard for managing Trezor hardware wallets – https://trezorsuite.at/ – control cold storage assets from one interface.
Mobile-first crypto wallet with Web3 access – https://trustapp.at/ – store tokens and connect to decentralized applications.
Web entry point for Phantom Solana wallet – https://web-phantom.at/ – connect to Solana dApps without native extensions.
Leave a comment