JAKARTA – Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi Bela Palestina di Patung Kuda, kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2024).
Aksi itu digelar dalam rangka memperingati Hari Konstitusi 18 Agustus dan bertajuk ‘Aksi Konstitusi Anti Penjajahan’.
Ketua Komite Pengarah ARI-BP, Prof. Din Syamsuddin menuturkan bahwa aksi ini merupakan bentuk jihad bagi rakyat Palestina, meskipun diikuti oleh berbagai tokoh lintas agama.
“Apa yang kita lakukan ini, dalam bahasa agama Islam, adalah jihad fi sabilillah. Kami memperingati hari lahirnya konstitusi, menolak penjajahan Israel atas Palestina,” tegasnya.
Prof. Din menegaskan bahwa ARI-BP akan terus menggelar aksi dan gerakan untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina di mata dunia. Selama Palestina belum merdeka, ARI-BP tidak akan berhenti mengajak masyarakat untuk membela Palestina dari Zionis Israel.
“Jika ada yang bertanya sampai kapan ARI-BP akan menyuarakan kebebasan Palestina, kami tegaskan bahwa kami tidak akan pernah berhenti dan tidak akan pernah lelah,” ungkapnya.
Berbagai kalangan tampak mengikuti aksi itu. Mereka datang dengan membawa atribut bernuansa dukungan terhadap Palestina dan bendera Indonesia dan bendera Palestina berkibar di aksi tersebut.
Massa aksi dipandu untuk meneriakkan jargon merdeka untuk Palestina. Massa juga lantang meminta penghentian genosida di Palestina yang hingga kini masih terjadi.
“Stop genosida. Bebaskan Gaza, Palestina merdeka!,” kata Massa aksi.
Kegiatan diawali dzikir bersama. Lalu digelar pertunjukan marching band, pembacaan ayat suci Al Quran, menyanyikan bersama lagu “Indonesia Raya”, pertunjukan rampak bedug, barongsai, kemudian pembukaan UUD 1945 oleh Ketua Komite Solidaritas Palestina, Ustaz Syaibani Mujiono.
Ketua Pelaksana Aksi, Ustaz Zaitun Rasmi menegaskan bahwa kita berhutang kepada rakyat Palestina yang telah mengakui kemerdekaan Indonesia. Bahkan mufti Palestina sudah menyatakan setahun sebelum Proklamasi.
“Atas dasar amanah di Pembukaan UUD 45 kita tidak boleh berhenti memperjuangkan terhapusnya penjajahan di muka bumi. Terkhusus untuk Palestina,” pungkasnya.
Laporan: Media KITA Palestina
Leave a comment