Rabu , 20 Agustus 2025
BeritaInternasional

Kelaparan Kembali Mengancam Warga Gaza

Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB menegaskan bahwa keputusan Israel untuk mencegah masuknya seluruh bantuan kemanusiaan ke Gaza bertentangan dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional. PBB mendesak komunitas internasional untuk tidak membiarkan kelaparan kembali melanda Gaza.

Juru bicara komisi tersebut, Thamin Al-Khitan, menegaskan bahwa sebagai kekuatan pendudukan, Israel memiliki kewajiban untuk memastikan akses warga Gaza terhadap pangan, pasokan medis, serta layanan kesehatan yang memadai.

Al-Khitan menegaskan bahwa Israel harus segera mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan kebutuhan pokok lainnya ke Gaza serta memfasilitasi distribusinya tanpa hambatan. Semua pihak yang terlibat dalam konflik juga diminta untuk memastikan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan.

Blokade Total Israel: Pelanggaran Hukum Internasional

Menanggapi keputusan Israel yang sepenuhnya menghentikan masuknya bantuan ke Gaza, Al-Khitan menyebut langkah tersebut sebagai “tidak dapat diterima” dan sebagai pelanggaran nyata terhadap kewajiban Israel menurut hukum internasional.

Kebijakan Hukuman Kolektif

PBB memperingatkan dampak serius dari melonjaknya harga bahan pangan di Gaza serta meningkatnya kesulitan warga dalam mengakses kebutuhan pokok yang menyelamatkan nyawa.

Al-Khitan menekankan bahwa selain akibat perang, kebijakan Israel yang sengaja menolak masuknya kebutuhan dasar guna menekan seluruh penduduk sipil Gaza menimbulkan kekhawatiran besar terkait penerapan hukuman kolektif.

Ia menegaskan kembali bahwa kelaparan tidak boleh dibiarkan kembali terjadi di Gaza dan menyerukan kepada komunitas kemanusiaan untuk memastikan bahwa bantuan penting dapat mencapai warga Gaza tanpa hambatan.

Israel Gunakan Kelaparan sebagai Alat Tekanan

Pada awal Maret lalu, fase pertama gencatan senjata di Gaza yang berlangsung selama 42 hari telah berakhir. Namun, Israel menolak memasuki fase kedua yang bertujuan mengakhiri perang.

Setelah berakhirnya gencatan senjata tahap pertama, Israel kembali menutup seluruh jalur masuk ke Gaza, mencegah bantuan kemanusiaan masuk. Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk menggunakan kelaparan sebagai alat tekanan terhadap Hamas agar menerima tuntutan Israel.

Dengan dukungan Amerika Serikat, antara 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, Israel telah melakukan genosida di Gaza yang menyebabkan lebih dari 160 ribu warga Palestina gugur atau terluka, mayoritasnya adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 14 ribu orang masih dinyatakan hilang.

Komite Solidaritas Palestina sebagai lembaga kemanusian yang konsen pada perjuangan kemerdekaan palestina terus melakukan berbagai aksi nyata dalam membantu saudara-saudara kita (aktif dalam berbagai program Dapur Umum, Paket Sembako dan Buah, Bantuan Pakaian, Kebutuhan Air Bersih dan Daging Qurban). Yuk bantu saudara kita di Palestina. DONASI PALESTINA

Sumber: Anadolu

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Palestina

Kolom

Dunia Gagal dalam Ujian Kelaparan di Gaza

Di Turki, ada ungkapan lama yang berbunyi: “Semoga Tuhan tidak menguji siapa pun dengan kelaparan.” Ungkapan ini lahir dari kesadaran akan betapa kejamnya...

ArtikelKolom

Muhammad al-Daif (Bag 1): Simbol Perlawanan Palestina yang Tak Tergoyahkan

Muhammad al-Daif adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah perlawanan Palestina. Namanya bukan hanya dikenal di Gaza, tetapi juga di seluruh dunia...

ArtikelKolom

Narasi Kegagalan yang Diakui Sendiri oleh Elit Penjajah Israel

Dalam sejarah panjang konflik Palestina-Israel, pertempuran di Gaza selalu menjadi salah satu ujian terberat bagi Israel. Gaza, dengan segala keterbatasannya akibat blokade dan...

ArtikelKolom

Tufanul Aqsha: Gelombang Perlawanan untuk Kemerdekaan Tanah Palestina

Langit yang Berbisik tentang Perlawanan Gaza, sebuah wilayah kecil yang terjepit di antara Laut Mediterania dan perbatasan Israel, adalah tempat di mana harapan...

ArtikelKolom

Inspirasi dari Ketahanan Gaza dan Tekad untuk Kemerdekaan Palestina

Pasca operasi “Badai Al-Aqsha,” Gaza berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan, tetapi semangat perlawanan tetap hidup. Menurut laporan PBB, lebih dari 50.000 nyawa...

Program Penyaluran Bantuan

Related Articles

Yuk Hadiri Tabligh Akbar Palestina Malam Ini: Refleksi Kemerdekaan Indonesia untuk Palestina!

MAKASSAR – Genosida belum berhenti. Kini, mereka gunakan senjata kelaparan untuk membunuh...

Penjajah Israel Bunuh Ratusan Wartawan, Ustadz Zaitun Ajak Jurnalis Indonesia Tunjukan Solidaritas

JAKARTA – Ketua Komite Pelaksana Aliansi Rakyat Indonesia-Bela Palestina (ARI-BP), Ustaz Zaitun...

UNRWA: 40.000 Anak Tewas dan Terluka Akibat Serangan Israel di Gaza

GAZA – Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa...

‘Aku Titipkan Palestina Padamu’ Begini Wasiat Terakhir Jurnalis Al Jazeera Anas al-Sharif

Jurnalis ternama Al Jazera Anas al-Sharif syahid dibom Israel bersama empat rekannya...