ArtikelKhutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat: Tragedi Gaza, Apakah Kita Masih Ada?

Khutbah Pertama:

إن الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.

 اللهم صل وسلم و بارك عليه و على آله وصَحْبِه أجمعين ومَنْ سَار على نَهْجِهِ إلى يَوْمِ الدِّيْن ، أَمَّا بَعْد ،،،،

فَإنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله، وَأَحْسَنُ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ، وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ﴾ [آل عمران: 102].

﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ﴾ [النساء: 1].

﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ﴾ [الأحزاب: 70-71][1].

Kaum Muslimin rahimakumullah…

Anak bayi itu tergolek lemah , sekujur tubuhnya penuh luka, nafasnya tinggal satu – satu. Ayahnya telah wafat , ibunya telah tiada.

Hari ini beribu bayi seperti itu terkulai di tenda- tenda pengungsian ,rumah – rumah sakit telah habis dibumihanguskan ,  setiap saat serangan penjajah yahudi zionis terjadi .

Perbatasan Rafah dibombardir , 1,5 juta manusia  tak tahu lagi hendak kemana mengungsi.

Semua bangunan dibombardir, tak peduli itu masjid , gereja, rumah sakit , tempat tinggal , sarana umum, semua dihancurkan.

Tak tersisa lagi sejumput kemanusiaan,

Tidakkah kita dengar suara bayi – bayi itu, tidakkah kita melihat wajah-wajahnya yang penuh luka,

Mereka memanggil kita, mereka memanggil kita, :

قال تعالى: “وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ” [الأنفال: 72]

” Dan jika mereka memintamu untuk membela dalam urusan agama, maka wajib bagimu untuk memberikan pertolongan ” ( QS.Al Anfal: 72 )

Seakan habis kata untuk melukiskan kesedihan ini.

Palestina , Masjidil Aqsha , Gaza , negeri para nabi , tempat keberkahan melimpah , saat ini banjir darah , di hadapan 2 milyar kaum muslimin yang menonton prahara ini setiap hari.

Genosida berlangsung secara terstruktur di hadapan kita , tanpa daya kita hanya menonton.

Dimana para pemimpin dunia, dimana para raja, para pemimpin negeri Islam., yang setiap tahun dengan penuh bangga memamerkan para tentaranya dengan semua perlengkapan militer . Kemana mereka semua, apakah semua itu hanya untuk pameran dan upacara.

Mengapa mereka tidak dikerahkan menghentikan kezaliman penjajah di jalur Gaza,

Demi Allah jawablah tangisan bayi – bayi tanpa dosa itu .

Bukti keimanan kita adalah tidak  membiarkan saudara kita  dizalimi,

Rasa sakit mereka adalah sakit kita

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :

‌ »مَثَلُ ‌الْمُؤْمِنِينَ ‌فِي ‌تَوَادِّهِمْ ‌وَتَرَاحُمِهِمْ ‌وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ شَيْءٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى «

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam saling mencintai, menyayangi, dan simpati ibarat tubuh: jika salah satu organ mengeluh, anggota tubuh lainnya akan merespon dengan tidak bisa tidur dan demam.” ( Muttafaq. Alaih )

Jamaah Jumat rahimakumullah.

Abai, tidak peduli , dan membiarkan kezaliman ini terjadi tanpa berbuat sesuatu yang kita sanggupi , adalah pengkhianatan , Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :

»‌مَا ‌مِنِ ‌امْرِئٍ ‌يَخْذُلُ امْرَأً مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ تُنْتَهَكُ فِيهِ حُرْمَتُهُ، وَيُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ، إِلَّا خَذَلَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ، وَمَا مِنِ امْرِئٍ يَنْصُرُ امْرَأً مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ، وَيُنْتَهَكُ فِيهِ مِنْ حُرْمَتِهِ إِلَّا نَصَرَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ«

“Tidak ada seorangpun yang meninggalkan seorang muslim di tempat yang kesuciannya dilanggar dan kehormatannya direndahkan, melainkan Allah akan membuat ia berada dalam kondisi  yang mengharapkan pertolongan dan Allah biarkan ia tidak tertolong, Dan tidak ada seorang pun yang menyokong seorang Muslim di tempat yang kehormatannya dilanggar. dan kesuciannya dilanggar kecuali Allah akan membantunya di tempat yang ia berharap untuk  untuk ditolong. ( HR.Ahmad )

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah  Jangan biarkan empati kita  mati, jangan biarkan ketidakberdayaan membuat kita akhirnya tidak peduli.

Jangan biarkan keputusasaan menjajah kita.

Sungguh kita malu dengan mahasiswa – mahasiswa di Amerika , yang sebagian besar dari mereka adalah non muslim , tapi dengan penuh semangat menyuarakan keadilan dan kemanusiaan ,

Dimana dua milyar muslim ?

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.

Apalagi bagi kita kaum muslimin,  Persoalan Palestina ini adalah persoalan akidah ,tanah yang diserang adalah tanah suci ,Masjidil Aqsa kota-kota sekitar, tanah yang diberkahi.

Hari ini, saatnya kita bangkit
Hari ini saatnya kita bersuara
Hari ini kita bergerak
Hari ini berbuat sesuatu

Ingatlah Palestina
Kenanglah Al Quds
Bayangkanlah Al Aqsha
Setialah untuk Gaza

Dan para pemudanya
Yang tangannya meneteskan darah
Penuh asa, mengepal batu
Menggenggam muqawamah

Tapaknya merah
Darah perlawanan
Jiwa merdeka yang tak Sudi terjajah
Yang dadanya berdegup nafas kalam Ilahi

Percayalah saudara !
Sejumput hatimu untuk mereka
Kan sucikan jiwa dari nista dosa
Palestina Merdeka harga mati

Al Aqsha menanti kita
Gaza telah bersimbah darah para syuhada
Hadirlah dengan penuh cinta

صَبْرًا أَهْلَ غَزَّة فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةَ إِنْ شَآءَ الله

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

الحمد لله على كُلِّ حَالٍ و الصلاة والسلام على النَّبِيِّ والصَّحْبِ والْآلِ وْمَنَ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ إلى يوم الْمَئَالِ، أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin a’azzakumullah

Solusi nyata dari semua ini, hanya satu kata :

JIHAD Fie sabilillah

}يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَىٰ تِجَٰرَةٍ تُنجِيكُم مِّنۡ عَذَابٍ أَلِيم{

} تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٌ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ {

Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui,

[Surat Ash-Shaf: 10-11

Di saat saudara kita di sana telah mempertaruhkan nyawa membela tanah suci, rela mati demi tujuan mulia perjuangan di jalan Allah , maka sewajibnya jiwa seperti itu pun hadir di sanubari kita,

Azam harus tertatam pada jiwa , bahwa kapanpun kita bisa membela agama dan kemanusiaan di Gaza dan Palestina, kita tak akan terlambat sedikitpun biiznillsh

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ، وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِهِ، مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

“Barang siapa yang mati dan ia belum pernah berperang di jalan Allah atau berniat untuk berperang di jalan Allah maka ia mati   salah satu  cabang kemunafikan”

Penantian itu tak boleh pasif, penantian itu harus berisi hari – hari yang dipenuhi perjuangan

Termasuk bagian daripada jihad dan perang dijalan Allah adalah menginfakkan harta, waktu , ilmu dan  semua yang kita miliki untuk perjuangan.

Teruslah bersuara, teruslah berjuang, teruslah berdoa, jangan pernah berputus asa akan pertolongan Allah .

Wahai Allah Yang menggenggam semesta , yang menguasai segala sesuatu ,padaMu dan untukMu semua pujian .

Wahai Tuhan orang-orang yang tertindas ,

Dengan kasih sayangMu tolonglah saudara kami di tanah suci Mu, Palestina

Tolonglah saudara kami di bumi  Gaza yang perwira itu.

Engkau Maha Tahu Ya Rabb

Tidaklah mereka diserang dan dizalimi melainkan karena mereka mempertahankan , baitMu.

Masjidil Aqsha yang mulia

Tidaklah mereka diserang dan dizalimi melainkan karena mereka menyebut NamuMu, mempertahankan agamaMu

Tolonglah mereka Yaa Rabb

Dan tolonglah kami , untuk bisa bangkit , bersatu melawan kezaliman itu, melawan diri kami yang terlaku cinta pada dunia ini, hingga abai berjuang untuk agamaMu

Yaa Allah satukan hati ini, rapatkan barisan ini, beri kami kesempatan untuk berjuang di jalanMu

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ ، وَمِنَ اليَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا ، وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا ، وَاجْعَلْهُ الوَارِثَ مِنَّا ، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا ، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا ، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا ، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا ، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا ، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

وصلى اللهم وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

***********

9 Dzulqa’dah 1445 H / 17 Mei 2024

Penyusun: Komite Solidaritas Palestina dan Dep. Dakwah DPP Wahdah Islamiyah

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

ArtikelKhutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat: Menyambut Kemenangan Al-Aqsha dengan Semua Pengorbanan

Khutbah Pertama: إن الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور...

ArtikelKolom

Apa Peran Kita Hari Ini untuk Membantu Gaza?

Peran dan cara membantu Gaza sangat banyak bisa dilakukan oleh kaum Muslimin,...

ArtikelSejarah

Modal Utama untuk Meraih Kemenangan Islam di Palestina

Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, umat Islam ditimpa bencana kekalahan...

ArtikelSejarah

Permusuhan Abadi Antara Umat Islam dengan Bangsa Yahudi

Pertarungan kita dengan Yahudi adalah pertarungan eksistensi, bukan persengketaan perbatasan. Musuh-musuh Islam...