MAKASSAR – Al-Qur’an dalam banyak ayatnya menggambarkan Baitul Maqdis dan Masjidnya dengan barakah, yaitu berupa kebaikan-kebaikan yang selalu bertambah.
Namun, masih sedikit di antara kaum muslimin yang memberikan perhatian untuk mentadabburi ayat-ayat yang berkaitan Baitul Maqdis.
Spesial dalam Kajian Edukasi Palestina ‘Spirit Perjuangan Al-Aqsa’ membahas tentang Tadabbur Ayat-Ayat Baitul Maqdis Bersama Ustaz Dr. Muhammad Basran Yusuf, Lc., M.A (Alumnus S1-S3 Universitas Islam Madinah dan Dosen STIBA Makassar), di gelar Via Zoom meeting yang di ikuti puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Di awal materinya, Ustaz Basran menjelaskan bahwa dalam ilmu Al-Qur’an ada disebut sebagai ilmu munasabah, keterkaitan antara satu surah dengan surah yang lain.
“Apa yang di alami oleh Nabi dengan berbagai musibah yang dialaminya ternyata telah Allah perintahkan bersabar dan disebutkan pas di akhir surat An-Nahl sebelum Al-Isra. ‘Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan, (Surat An-Nahl: 127),” ujarnya.
Ustaz Basran melanjutkan bahwa surah Al-Isra turun dalam asbabun nuzulnya ketika Nabi kehilangan dua orang yang paling di cintai yakni Paman beliau Abu Thalib dan istrinya Khadijah, tahun tersebut dikenal sebagai tahun kesedihan. Bentuk penghiburan Allah adalah dengan mengisrakkan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
Beliau juga sembari mengutip firman Allah Azza wa Jalla:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ
Artinya: “Maha suci Allah Azza wa Jalla yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami barakahi sekelilingnya.” [al-Isra: 1].
Menurut Ustaz Basran bahwa ayat pertama, dengan kata subhanallah dan memiliki cakupan yang luas dan tidak terbatas atas waktu yang ada dengan kesucian-Nya.
“Tasbih adalah mensucikan, karenanya jika kita ingin memperjuangkan Baitul Maqdis adalah dengan mensucikan diri kita dengan hati yang ikhlas dan suci. Mensucikan diri dalam perjuangan Al-Aqsha adalah wajib. Sebagaimana dengan kisah Nabi yang dua kali dibelah dadanya, pertama kali Ketika masih menyusui di Halimatussadiah dan ketika hendak di perjalankan ke Baitul Maqdis,” ungkapnya.
“Perjuangan terhadap Palestina adalah perjuangan untuk kita menjadi hamba yang tunduk patuh penghambaan kepada Nya. Inilah posisi yang tertinggi bagi manusia Ketika dia menghinakan diri kepada Allah,” tambahnya.
Dosen STIBA Makassar tersebut menjelaskan bahwa dalam ayat di atas menunjukkan kekuatan malam hari akan lebih kuat untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga inilah waktu yang dipilih oleh Allah untuk mengisrakkan Nabi Muhammad
“Penamaan Al-Aqsa adalah tempat yang paling jauh, dan diberkahi sekitarnya. Perjuangan Baitul Maqdis yang juga merupakan bagian perjuangan Nabi dan memulai dengan Al-Qur’an, dari dulu hingga hari ini para penduduk di Palestina memberikan perhatian yang sangat besar terhadap Al-Qur’an, generasi mereka tak pernah putus untuk menghafal dan memahami Al-Qur’an,” pungkasnya.
Komite Solidaritas Palestina sebagai lembaga kemanusian yang konsen pada perjuangan kemerdekaan palestina terus melakukan berbagai aksi nyata dalam membantu saudara-saudara kita (aktif dalam berbagai program Dapur Umum, Paket Sembako dan Buah, Bantuan Pakaian, Kebutuhan Air Bersih dan Daging Qurban). Yuk bantu saudara kita di Palestina. DONASI PALESTINA
Laporan: Media KITA Palestina
Leave a comment