JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah, Dr. K.H. Muhammad Zaitun Rasmin, mengusulkan pertemuan antara tokoh-tokoh Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional lintas agama dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas langkah strategis penghentian genosida yang terjadi di Gaza, Palestina.
Usulan ini disampaikan dalam acara silaturahim Idul Fitri yang dirangkaikan dengan diskusi perkembangan terkini Palestina, yang diadakan di Aula Buya Hamka, Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Senin (14/04/2025).
Dalam tanggapannya, K.H. Zaitun Rasmin menegaskan bahwa genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza telah melampaui batas peri kemanusiaan.
Ia juga menyampaikan dukungan Wahdah Islamiyah terhadap sikap MUI yang mendukung fatwa jihad International Union of Muslim Scholars (IUMS) sebagai langkah konkret dalam membela rakyat Palestina.
“Kami mengusulkan agar Presiden Prabowo Subianto mengundang tokoh-tokoh ormas nasional lintas agama dalam sebuah pertemuan khusus untuk membahas solusi komprehensif penghentian genosida di Gaza. Ini adalah isu kemanusiaan yang melibatkan tanggung jawab kita bersama, lintas agama dan bangsa,” ujar K.H. Zaitun Rasmin di hadapan peserta diskusi yang terdiri dari para pimpinan ormas, tokoh lintas agama, dan akademisi.
Ia menambahkan, langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menghentikan pembantaian di Palestina, tetapi juga menjadi upaya nyata menjaga perdamaian dunia.
“Genosida di Gaza tidak bisa hanya diselesaikan dengan diplomasi. Jika perlu, pengerahan kekuatan militer harus menjadi opsi terakhir demi keadilan. Ini sesuai dengan amanat UUD negara kita untuk menghapuskan penjajahan di muka bumi,” tegasnya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah ormas Islam terkemuka, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan lain-lain. Selain itu, tokoh lintas agama juga menunjukkan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina.
Menurut K.H. Zaitun Rasmin, pelibatan ormas lintas agama dalam upaya ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa perjuangan menghentikan genosida adalah bagian dari panggilan moral dan kemanusiaan universal.
“Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia berdiri di garis terdepan dalam membela nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Kolaborasi lintas agama bersama Presiden akan memperkuat pesan ini,” lanjutnya.
Pertemuan ini diakhiri dengan seruan bersama untuk meningkatkan solidaritas masyarakat Indonesia terhadap Palestina, baik melalui dukungan politik, penggalangan dana, maupun upaya diplomasi internasional yang lebih agresif.
Laporan: Media UZR
Leave a comment