Materi Khutbah Jumat Palestina (Edisi 11): Palestina Belum Merdeka, Ujian Mereka Belum Usai

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

أما بعد…

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā dengan sebenar-benar takwa, yaitu dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Satu kenyataan yang menyakitkan bagi umat Islam hari ini adalah bahwa Palestina belum merdeka, dan ujian mereka belum usai.

Harapan akan perdamaian pasca gencatan senjata pada 10 Oktober 2025 hingga kini belum terwujud. Dalam waktu kurang dari dua bulan, pasukan Israel dilaporkan telah melanggar perjanjian lebih dari 190 kali.

Pertanggal 2 November 2025, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabteh, mengatakan kepada Anadolu bahwa Israel telah melakukan 194 pelanggaran gencatan senjata sejak perjanjian itu dimulai melonjak tajam dari laporan sebelumnya.

Pelanggaran itu termasuk melintasi garis kuning, menghalangi bantuan medis, serta melanjutkan serangan di Jalur Gaza.

Fase pertama dari perjanjian gencatan senjata mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, disertai rencana rekonstruksi Gaza dan pembentukan pemerintahan baru tanpa Hamas.

Namun faktanya, tentara Israel tetap menembak dua warga Palestina di Gaza selatan hanya karena dianggap melintasi garis tersebut sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh hampir 69.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 170.000 orang lainnya.

Lebih dari itu, Israel kini bahkan mengajukan RUU hukuman mati bagi tahanan Palestina.

Wahai jamaah sekalian,

Semua ini menjadi bukti bahwa Palestina belum merdeka, dan ujian mereka belum usai.

Ujian ini bukan hanya bagi mereka, tetapi juga bagi kita apakah kita masih punya kepedulian terhadap penderitaan saudara seiman?

Nilai Nyawa Seorang Muslim di Sisi Allah

Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā berfirman:

 مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا ۖ وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا

Artinya:“Barang siapa membunuh satu jiwa bukan karena jiwa lain atau karena membuat kerusakan di bumi maka seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia.” (QS. Al-Mā’idah: 32).

Satu nyawa saja begitu berharga di sisi Allah.

Lalu bagaimana dengan puluhan ribu jiwa yang terbunuh di bumi Palestina?

Anak-anak, wanita, orang tua, mereka gugur tanpa dosa, tanpa pembelaan.

Abdullah bin Umar mengatakan dalam atsarnya:

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُسْلِمٍ

“Lenyapnya dunia seluruhnya lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya satu jiwa muslim.”

Betapa besar dosa dan kezaliman Israel dan sekutunya di hadapan Allah.

Rumah-rumah hancur, keluarga tercerai-berai, tanah suci dinistakan.

Maka di mana posisi kita sebagai saudara seiman?

Apakah kita akan tetap diam, seolah tidak terjadi apa-apa?

Kewajiban Peduli terhadap Sesama Muslim

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Artinya:“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (QS. Al-Ḥujurāt: 10)

Dan Rasulullah ﷺ bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ كَالْجَسَدِ الْوَاحِدِ

Artinya: “Perumpamaan kaum mukminin dalam kasih sayang mereka adalah seperti satu tubuh; jika satu anggota sakit, seluruh tubuh ikut merasakan.” (HR. Muslim)

Hari ini, tubuh umat Islam sedang sakit di Palestina.

Namun sebagian dari kita masih bersikap acuh.

Padahal doa, sedekah, kepedulian, dan suara kebenaran yang kita sampaikan — semua itu bernilai ibadah.

Allah Ta’ala berfirman:

> وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ

Artinya: “Apa saja kebaikan yang kamu lakukan, niscaya kamu akan mendapat balasannya di sisi Allah.” (QS. Al-Baqarah: 110)

Jamaah yang Insya Allah dirahmati oleh Allah Ta’ala.

Di akhir khutbah pertama ini, saya ingin kembali mengingatkan peristiwa berat bagi Rasulullah dan para sahabatnya pada saat itu.

Ingatlah bahwa dahulu Rasulullah ﷺ dan para sahabat diboikot dan diblokir oleh kaum musyrikin selama tiga tahun dari makanan dan minuman. Bahkan diriwayatkan hingga mereka hanya bisa memakan dedaunan demi mempertahankan keimanan.

Jika mereka mampu bersabar demi agama ini, maka mengapa kita tidak mampu memboikot produk-produk yang mendukung penjajahan Israel, yang hasil keuntungannya digunakan untuk membunuh umat Islam?

Memihak kepada yang dizalimi tidak selalu dengan senjata,

tetapi bisa dengan doa, sedekah, dan memilih untuk tidak mendukung kezaliman.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه، إنه هو الغفور الرحيم.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَإِنَّهَا زَادُ المُتَّقِينَ وَعُدَّةُ الصَّالِحِينَ.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Ketahuilah bahwa kepedulian kepada Palestina adalah bukti keimanan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

 لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Artinya: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita senang dengan nikmat aman, nikmat ibadah, dan rezeki yang lapang.

Maka bukti iman kita adalah ketika kita ingin saudara kita di Palestina merasakan hal yang sama

Tingkatkanlah kepedulian, ajarkan anak-anak kita tentang perjuangan Palestina, dan gunakan media untuk menyuarakan kebenaran.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Selain Palestina, saudara kita di Sudan juga sedang diuji dengan penderitaan berat. kelaparan, pembantaian, dan pengungsian.

Banyak anak-anak meninggal, rumah-rumah hancur, dan mereka kehilangan tempat tinggal.

Mereka adalah saudara seiman yang juga membutuhkan doa dan bantuan kita.

Dari Palestina hingga Sudan, dari Gaza hingga wilayah-wilayah lain yang terjajah kita bersatu dalam ikatan iman dan kemanusiaan.

Maka berdoalah untuk mereka, bantu sebisa kita, dan terus suarakan kebenaran.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

*********

Penyusun: Tim KITA Palestina