Partner links from our advertiser:

Partner links from our advertiser:

Sabtu , 13 September 2025
Uncategorized

Materi Khutbah Jumat Palestina (Edisi 10): Jihad Palestina, Perjuangan yang Tak Akan Pernah Padam

Khutbah Pertama:


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ، وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا، وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ، إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.

أَمَّا بَعْدُ…

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa. Janganlah kita meninggal dunia kecuali dalam keadaan Muslim yang berserah diri kepada-Nya.

Ma’asyiral Muslimin,

Ketahuilah bahwa jihad fii sabilillah adalah puncak kemuliaan dalam Islam. Sejak zaman Rasulullah SAW. hingga hari ini, jihad telah menjadi jalan mulia yang ditempuh oleh para pejuang yang membela agama, kehormatan, dan kaum Muslimin dari kezaliman. Dan Allah Jalla sya’nuhu berfirman mengenai keutamaan jihad tersebut:

﴿ اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ(20) يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِّنْهُ وَرِضْوَانٍ وَّجَنّٰتٍ لَّهُمْ فِيْهَا نَعِيْمٌ مُّقِيْمٌۙ (21) خَـٰلِدِینَ فِیهَاۤ أَبَدًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥۤ أَجۡرٌ عَظِیمࣱ (22(﴾

Terjemahnya: “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. (21) Rabb mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat, keridaan dan surga, mereka memperoleh kesenangan yang kekal di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh, di sisi Allah terdapat pahala yang besar. [QS. At-Taubah: 20-22].

Jamaah yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala.

Dan hari ini, perjuangan jihad itu sedang berlangsung dengan penuh pengorbanan di bumi yang diberkahi: Palestina.

Di sana, saudara-saudara kita para mujahidin mempertaruhkan nyawa mereka untuk membela Masjid Al-Aqsha, membela kaum Muslimin, dan membela tanah air mereka dari upaya genosida dan praktek kebiadaban Zionis yang kejam.

Namun perlu kita sadari, perjuangan jihad di Palestina tidak pernah bergantung pada satu orang tokoh, melainkan pada ruh jihad yang tertanam dalam dada umat Islam yang tulus.

Berulang kali para pemimpin gugur sebagai syuhada Syaikh Ahmad Yasin, Dr. Abdul Aziz Rantisi, Ismail Haniyah, Yahya Al Sinwar, dan lainnya namun lihatlah, perjuangan tidak pernah padam.

Begitu pula baru-baru ini, kita dikejutkan oleh kabar yang sempat beredar bahwa juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, gugur dalam serangan Israel di Gaza.

Namun kemudian, pihak Hamas melalui kanal resminya, Tabayen Hamas, membantah kabar tersebut. Mereka menyatakan bahwa informasi tersebut keliru akibat kesamaan nama. Yang gugur adalah keluarga Ahmad Samir Quneita, yang juga dipanggil Abu Ubaidah, bukan juru bicara militer Al-Qassam itu sendiri.

Alhamdulillah, juru bicara Al-Qassam, Abu Ubaidah, dan keluarganya dalam keadaan selamat. Namun, andai pun benar beliau gugur, maka itu adalah kemuliaan syahid di jalan Allah, dan perjuangan jihad tetap akan berlanjut. Jika beliau benar-benar syahid, maka sungguh ia telah menunaikan janjinya kepada Allah. Ia menutup hidupnya dengan kehormatan yang tak akan pernah bisa diraih oleh para penguasa yang bersembunyi di balik meja diplomasi.

Namanya akan terpatri dalam sejarah, berdiri bersama dengan Hamzah bin Abdul Muthalib, Khalid bin Al-Walid, Izzuddin Al-Qassam, dan seluruh pejuang yang darahnya menjadi tinta untuk menulis babak baru perlawanan.

Bagi para pejuang sejati, tidak ada yang berubah. Mereka tidak pernah mengingkari janjinya kepada Allah. Bagi yang telah gugur sebagai syuhada, itulah puncak segala cita. Dan bagi yang masih hidup, mereka terus melangkah, terus berjihad, dan terus menunggu salah satu di antara dua kebaikan, yakni menang atau mati syahid. Allah Ta’ala menjelaskan perihal mereka dalam Kitab-Nya:

﴿ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضٰى نَحْبَهٗۙ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ ۖوَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلًاۙ  (23)﴾

Terjemahnya: “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu. Mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya).” [QS. At-Taubah: 20-22].

Dan jika Abu Ubaidah masih hidup, maka ia tetap menjadi saksi keras bahwa dunia ini penuh ketidakadilan. Ia akan tetap menyapa, tetap menyeru, tetap menyingkap wajah-wajah para tiran, baik yang mengangkat senjata maupun yang bersembunyi di balik dasi dan jas mahal.

Ia tidak gentar menghadapi ancaman bom, tank, atau pembunuhan. Justru hal itu semakin menambah keyakinan dan keimanan mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman mengenai sifat para pejuang di jalan-Nya:

﴿اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ﴾

Terjemahnya: “(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” [QS. Ali ‘Imran: 173]

Sesungguhnya, perjuangan ini bukan karena satu individu, dan bukan karena nikmat duniawi, melainkan karena keyakinan kepada janji dan jaminan dari Allah Ta’ala:

﴿وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ (169) فَرِحِيْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۙ وَيَسْتَبْشِرُوْنَ بِالَّذِيْنَ لَمْ يَلْحَقُوْا بِهِمْ مِّنْ خَلْفِهِمْ ۙ اَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۘ  (170)  يَسْتَبْشِرُوْنَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍۗ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُؤْمِنِيْن  (171) ﴾

Terjemahnya:“Dan janganlah kamu mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabb-nya dengan mendapat rezeki. (170). Mereka bergembira dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya dan bergirang hati atas (keadaan) orang-orang yang berada di belakang yang belum menyusul mereka, yaitu bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (171). Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah dan bahwa sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang mukmin” [QS. Ali ‘Imran: 169-171].

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

Khutbah Kedua:

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah,

Dalam khutbah kedua ini, kembali saya mengingatkan diri saya dan seluruh jamaah sekalian untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT, memperbanyak amal saleh, dan memperkuat kesatuan umat.

Jangan pernah kita merasa jauh dari perjuangan ini. Meskipun kita tidak berada di medan tempur, kita tetap bisa menjadi bagian dari jihad ini melalui doa, dukungan materi, pemberitaan yang jujur, pendidikan generasi, dan menguatkan ukhuwah Islamiyah.

Karena setiap Muslim, di manapun ia berada, memiliki tanggung jawab untuk membela kehormatan Islam dan kaum Muslimin. Rasulullah SAW. telah memberi isyarat yang jelas kepada umatnya agar senantiasa mendukung para mujahidin yang berjuang di jalan Allah:

أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «مَنْ جَهَّزَ غَازِياً فِي سَبِيلِ الله فَقَدْ غَزَا، وَمَنْ خَلَفَ غَازِياً فِي سَبِيلِ الله بِخَيرٍ فَقَدْ غَزَا». متفق عليه.

Artinya: “Barangsiapa yang membekali seorang mujahid untuk berperang di jalan Allah maka sungguh ia telah ikut berperang, dan barangsiapa yang menjadi penanggung jawab yang baik (terhadap harta dan keluarga mujahid) maka sungguh ia telah ikut berperang”(Muttafaq ‘alaih).

Dan terakhir, jangan sampai kita tertipu oleh narasi musuh-musuh Islam yang ingin menggiring opini bahwa kematian satu tokoh akan menghentikan perjuangan umat Islam.

Tidaklah demikian! Para mujahidin Palestina telah membuktikan kepada dunia bahwa setiap syahid yang gugur akan melahirkan seribu pejuang baru. Sejarah Islam selalu mencatat bahwa darah syuhada bukan akhir, tapi awal dari kebangkitan baru.

Dan sungguh, perjuangan di Palestina bukan semata-mata persoalan wilayah, tapi ini adalah Jihad di jalan Allah, perjuangan akidah, perjuangan pembebasan tanah penuh berkah, dan amanah sejarah yang diemban oleh setiap Muslim. Semoga Allah Ta’ala memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin.

﴿ إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّ ۚ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا ﴾

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا، وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلَسْطِيْنَ، اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَاشْدُدْ عَلَى أَعْدَائِهِمْ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَهُمْ يَا عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا، وَٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

قوموا إلى صلاتكم…

Penyusun: Tim KITA Palestina

Partner links from our advertiser:

Partner links from our advertiser:

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Palestina

Kolom

Dunia Gagal dalam Ujian Kelaparan di Gaza

Di Turki, ada ungkapan lama yang berbunyi: “Semoga Tuhan tidak menguji siapa pun dengan kelaparan.” Ungkapan ini lahir dari kesadaran akan betapa kejamnya...

ArtikelKolom

Muhammad al-Daif (Bag 1): Simbol Perlawanan Palestina yang Tak Tergoyahkan

Muhammad al-Daif adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah perlawanan Palestina. Namanya bukan hanya dikenal di Gaza, tetapi juga di seluruh dunia...

ArtikelKolom

Narasi Kegagalan yang Diakui Sendiri oleh Elit Penjajah Israel

Dalam sejarah panjang konflik Palestina-Israel, pertempuran di Gaza selalu menjadi salah satu ujian terberat bagi Israel. Gaza, dengan segala keterbatasannya akibat blokade dan...

ArtikelKolom

Tufanul Aqsha: Gelombang Perlawanan untuk Kemerdekaan Tanah Palestina

Langit yang Berbisik tentang Perlawanan Gaza, sebuah wilayah kecil yang terjepit di antara Laut Mediterania dan perbatasan Israel, adalah tempat di mana harapan...

ArtikelKolom

Inspirasi dari Ketahanan Gaza dan Tekad untuk Kemerdekaan Palestina

Pasca operasi “Badai Al-Aqsha,” Gaza berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan, tetapi semangat perlawanan tetap hidup. Menurut laporan PBB, lebih dari 50.000 nyawa...

Program Penyaluran Bantuan

BeritaDonasiDonasi ProgramNasional

Warga Gaza Kelaparan, Indonesia Hadir Bawa Harapan dengan Bantuan Pangan

GAZA – Di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza...

BeritaDonasiDonasi ProgramNasional

500 Keluarga di Gaza Utara Terima Bantuan 10 Ribu Liter Air Bersih dari Masyarakat Indonesia

GAZA UTARA — Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bekerja sama dan KITA Palestina...