Kamis , 4 September 2025
BeritaInternasional

Penjajah Israel Perketat Blokade, 400 Ribu Warga Gaza utara Terancam Mati Kelaparan

GAZA UTARA – Observatorium Euro-Med untuk Hak Asasi Manusia memperingatkan, lebih dari 400 ribu warga Palestina di Gaza Utara terancam mati kelaparan dan kehausan akibat kebijakan Israel yang melarang masuknya bantuan atau barang ke wilayah tersebut selama beberapa minggu terakhir. Sementara itu, serangan militer besar-besaran oleh tentara Israel terhadap Gaza Utara terus berlangsung untuk hari kesepuluh berturut-turut, dengan tujuan mengosongkan wilayah itu dari penduduknya.

Mengutip Palinfo, Euro-Med menjelaskan bahwa sekitar 200 ribu warga Palestina di Provinsi Gaza Utara tidak dapat memperoleh makanan atau air selama 10 hari terakhir. Mereka terjebak di rumah-rumah mereka atau di pusat-pusat pengungsian tanpa akses keluar, sementara serangan Israel terus berlanjut, menewaskan lebih dari 350 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya. Selain itu, terjadi kehancuran besar-besaran pada rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal.

Observatorium Euro-Med juga menyoroti bahwa puluhan warga Palestina yang terkepung di Kamp Jabalia terpaksa pergi ke pusat distribusi makanan milik UNRWA pada Senin pagi untuk mencari makanan bagi keluarga mereka setelah kehabisan bahan pangan. Namun, tentara Israel menargetkan mereka dengan tembakan artileri dan drone, yang mengakibatkan 10 orang tewas dan setidaknya 40 orang terluka. Banyak korban masih tergeletak di jalan-jalan, tidak dapat dievakuasi ke rumah sakit.

Euro-Med menyatakan bahwa mereka yang selamat dari pengeboman terancam mati karena kelaparan dan kehausan akibat kebijakan Israel yang secara tegas melarang masuknya bantuan. Ini merupakan salah satu bentuk kejahatan kelaparan terbesar yang dilakukan oleh Israel, yang menunjukkan niat jelas untuk menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk memusnahkan warga Palestina di Gaza. Tindakan ini bagian dari genosida yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun.

Observatorium juga mencatat bahwa ribuan warga di Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun telah kehabisan stok makanan setelah Israel menghentikan masuknya barang dan bantuan sejak tiga minggu lalu, sebelum invasi darat Israel dimulai. Banyak warga yang terpaksa mengungsi ke wilayah lain, kehilangan barang-barang dan persediaan mereka.

Mereka yang mengungsi ke Kota Gaza juga mengalami kekurangan tempat tinggal dan bahan makanan. Tentara Israel terus melarang masuknya bantuan ke semua wilayah di Utara Gaza, termasuk Provinsi Gaza dan Gaza Utara.

Euro-Med melaporkan bahwa tim lapangan mereka telah mendokumentasikan ratusan serangan udara dan pengeboman Israel yang menargetkan rumah-rumah, pusat pengungsian, dan jalan-jalan di Gaza Utara. Serangan tersebut tidak pernah berhenti selama 10 hari, sementara banyak korban masih tergeletak di jalan atau di rumah mereka tanpa bisa dibawa ke rumah sakit. Tentara Israel memberlakukan blokade ketat terhadap ambulans di sebagian besar wilayah Jabalia, sehingga penanganan korban hanya dapat dilakukan di dua rumah sakit, Kamel Adwan dan Al-Awda, di bawah kondisi yang sangat sulit dan dengan sumber daya yang terbatas.

Euro-Med menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya PBB, untuk segera mengambil tindakan tegas agar Israel mengizinkan masuknya bantuan penyelamatan jiwa ke Gaza Utara dan menghentikan genosida brutal yang sedang berlangsung.

Observatorium juga meminta PBB dan masyarakat internasional untuk segera campur tangan guna menyelamatkan ratusan ribu warga di Gaza Utara, menghentikan genosida yang dilakukan Israel untuk tahun kedua berturut-turut, menerapkan embargo senjata terhadap Israel, serta menyeret pihak yang bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan ini ke pengadilan.

Sumber: Palinfo

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Palestina

Kolom

Dunia Gagal dalam Ujian Kelaparan di Gaza

Di Turki, ada ungkapan lama yang berbunyi: “Semoga Tuhan tidak menguji siapa pun dengan kelaparan.” Ungkapan ini lahir dari kesadaran akan betapa kejamnya...

ArtikelKolom

Muhammad al-Daif (Bag 1): Simbol Perlawanan Palestina yang Tak Tergoyahkan

Muhammad al-Daif adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah perlawanan Palestina. Namanya bukan hanya dikenal di Gaza, tetapi juga di seluruh dunia...

ArtikelKolom

Narasi Kegagalan yang Diakui Sendiri oleh Elit Penjajah Israel

Dalam sejarah panjang konflik Palestina-Israel, pertempuran di Gaza selalu menjadi salah satu ujian terberat bagi Israel. Gaza, dengan segala keterbatasannya akibat blokade dan...

ArtikelKolom

Tufanul Aqsha: Gelombang Perlawanan untuk Kemerdekaan Tanah Palestina

Langit yang Berbisik tentang Perlawanan Gaza, sebuah wilayah kecil yang terjepit di antara Laut Mediterania dan perbatasan Israel, adalah tempat di mana harapan...

ArtikelKolom

Inspirasi dari Ketahanan Gaza dan Tekad untuk Kemerdekaan Palestina

Pasca operasi “Badai Al-Aqsha,” Gaza berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan, tetapi semangat perlawanan tetap hidup. Menurut laporan PBB, lebih dari 50.000 nyawa...

Program Penyaluran Bantuan

BeritaDonasiDonasi ProgramNasional

Warga Gaza Kelaparan, Indonesia Hadir Bawa Harapan dengan Bantuan Pangan

GAZA – Di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza...

BeritaDonasiDonasi ProgramNasional

500 Keluarga di Gaza Utara Terima Bantuan 10 Ribu Liter Air Bersih dari Masyarakat Indonesia

GAZA UTARA — Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bekerja sama dan KITA Palestina...

Related Articles

Relawan WIZ dan KITA Palestina Diberangkatkan untuk Misi Kemanusiaan Sumud Flotilla Menuju Gaza

TAGGERANG – Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bersama KITA Palestina melepas relawannya, Muhammad...

Tim Kapal Kemanusiaan Indonesia Siap Berlayar ke Gaza, KITA Palestina dan WIZ Setor Bantuan Ratusan Juta dalam Misi Ini

BANDUNG – Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) menggelar konsolidasi pelepasan tim kapal...

Yuk Hadiri Tabligh Akbar Palestina Malam Ini: Refleksi Kemerdekaan Indonesia untuk Palestina!

MAKASSAR – Genosida belum berhenti. Kini, mereka gunakan senjata kelaparan untuk membunuh...